Show simple item record

dc.contributor.authorEko Mukti Wibowo
dc.date.accessioned2014-01-14T01:52:25Z
dc.date.available2014-01-14T01:52:25Z
dc.date.issued2014-01-14
dc.identifier.nimNIM081610101003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14269
dc.description.abstractErosi gigi adalah proses demineralisasi email oleh asam akibat proses kelarutan. Proses kelarutan email yang terjadi akibat proses kelarutan garam dalam larutan asam. Patogenesis awal erosi gigi hanya terjadi pada permukaan enamel, selanjutnya lapisan enamel larut selapis demi selapis. Erosi gigi terjadi oleh karena demineralisasi pada permukaan dengan penguraian prisma enamel perifer. Letak Kabupaten Situbondo berada di sebelah selatan Selat Madura. Kecamatan Asembagus merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Situbondo yang terletak di wilayah yang dekat dengan laut. Masyarakat di Kecamatan Asembagus mayoritas mengkonsumsi air minum yang berasal dari air sumur. Air sumur merupakan air tanah yang kandungan mineral-mineral di dalamnya bervariasi kadarnya sesuai dengan letak geografis sumber air tanah tersebut didapatkan. Air sumur di dekat sungai memiliki kadar asam rendah, sebaliknya air sumur yang jauh dari sungai memiliki konsentrasi asam amat pekat karena Sungai Banyu Putih Banyu Pahit yang berada di Asembagus merupakan jalur dari aliran sulfur Kawah Ijen. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kadar sulfur pada air sumur Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo terhadap terjadinya erosi gigi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat observasional analitik dengan pengambilan data secara cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai September 2011. Data erosi gigi dan pengambilan sampel air sumur dilakukan di Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo. Sampel dipilih dengan metode cluster random sampling dan didapatkan jumlah sampel keseluruhan sebesar 98. vii Sampel yang diperiksa adalah kepala keluarga yang menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-hari, termasuk diantaranya untuk minum tanpa dimasak. Sampel air diambil dari sumur masing-masing rumah kepala keluarga tersebut, kemudian dilakukan pemeriksaan kadar sulfur dalam air sumur tersebut di Laboratorium Kualitas Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( Hasil penelitian menunjukkan bahwa erosi gigi pada masyarakat Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo adalah normal/ringan mempunyai nilai rata-rata sebesar 0,70, sedangkan kadar sulfur pada sepuluh desa adalah 0,05 ppm yang masih pada kadar maksimum yang diperbolehkan. Uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan p > 0,05 yaitu sebesar 0,9en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101003;
dc.subjectKADAR SULFUR PADA AIR SUMURen_US
dc.titlePENGARUH KADAR SULFUR PADA AIR SUMUR TERHADAP EROSI GIGI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record