GAMBARAN KEBERSIHAN MULUT DAN KARIES GIGI PADA ANAK PENDERITA DOWN SYNDROME DI SDLB NEGERI PATRANG DAN SLB BINTORO JEMBER
Abstract
Retardasi mental merupakan istilah yang dipakai terhadap orang yang
mempunyai batasan tertentu dalam fungsi mental, keterampilan komunikasi, menjaga
diri sendiri, dan keterampilan sosial. Retardasi mental yang terbanyak diakibatkan
kelainan kromosom yaitu down syndrome. Down syndrome merupakan 10-32% dari
penderita retardasi mental. Perkembangan anak dengan down syndrome, lebih lambat
dari anak normal. Keterlambatan perkembangan tersebut menjadikan penderita
retardasi mental tidak bisa menjaga kesehatan diri sendiri, sehingga kemungkinan
besar problema kesehatan gigi dan mulut banyak dijumpai pada penderita retardasi
mental. Penderita retardasi mental khususnya akibat down syndrome, sering kali
dijumpai keadaan maloklusi.
Penderita down syndrome mempunyai susunan geligi yang tidak beraturan, dan
ini merupakan faktor predisposisi dari retensi plak dan mempersulit upaya
menghilangkan plak. Macam maloklusi yang sering ditemukan adalah gangguan
pertumbuhan dentokraniofasial yaitu mikrodonsi, anomali struktur fasial, oligodontia,
prognatism, gigi berdesakan, gigitan silang dan gigitan terbuka. Berdasarkan berbagai
fenomena dari penderita down syndrome, sehingga peneliti ingin mengetahui
bagaimanakah gambaran kebersihan gigi dan mulut yang terjadi pada anak-anak
penderita down syndrome. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari gambaran
kebersihan mulut dan karies gigi pada anak-anak penderita down syndrome.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Desember-Juni 2011. Subyek penelitian
ialah anak-anak SLB penderita down syndrome di SDLB Negeri Patrang dan SLB
Bintoro Jember. Besar sampel yaitu 15 sampel di SDLB Negeri Patrang dan 9 sampel
di SLB Bintoro. Data hasil penelitian yang diperoleh ditabulasi dan dikelompokkan
berdasarkan tingkat kebersihan mulut dan tingkat karies gigi dalam bentuk tabel dan
gambar. Data tersebut kemudian diuji menggunakan uji korelasi Pearson untuk
mengetahui hubungan antara variabel-variabel diatas.
Gambaran kebersihan mulut pada anak penderita down syndrome secara garis
besar baik. Keadaan itu disebabkan oleh beberapa faktor misalnya keberhasilan orang
tua dalam mendidik anak tersebut untuk sejak dini menjaga kesehatan giginya.
Perawatan sejak awal dari dokter gigi dan perawatan sehari-hari di rumah dapat
memungkinkan individu dengan down syndrome dapat merasakan manfaat mulut
yang sehat. Gambaran karies gigi pada anak penderita down syndrome ialah rendah.
Hasil tersebut didukung pula oleh pernyataan Sitepu (2006), yang menyatakan bahwa
penderita down syndrome memiliki tingkat karies lebih rendah yaitu 1:3 dari saudara
kandungnya yaitu ditemukannya bebas karies pada penderita down syndrome dewasa
dan rendahnya jumlah streptococcus mutans dibandingkan dengan pasien karies gigi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]