HUBUNGAN ANTARA DOWN SYNDROME DENGAN TINGKAT FUSI TULANG ULNA PADA ANAK LAKI-LAKI USIA 14 TAHUN
Abstract
Proses tumbuh kembang tidak bisa lepas dari pertumbuhan tulang. Status
kematangan atau kedewasaan tulang dapat dipakai sebagai indikator tumbuh
kembang. Keadaan hormonal seseorang berpengaruh pada tumbuh kembang
skeletalnya. Perkembangan skeletal sangat berhubungan dengan maturitas. Maturitas
tulang diukur dengan cara melihat gambaran radiologis dari tulang tangan dan
pergelangan tangan sehingga dapat ditetapkan seorang anak mengalami dewasa dini
atau dewasa terlambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat maturitas
tulang Ulna pada anak Down Syndrome dan mengetahui bahwa anak Down
Syndrome mempunyai tingkat maturitas tulang Ulna yang telah tercapai pada
mayoritas anak laki-laki usia 14 tahun.
Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional
yang dilaksanakan pada bulan September-November 2010 di Laboratorium Klinik
Pramita Utama Jember. Besar sampel 20 orang, yaitu 10 orang anak dengan Down
Syndrome dan 10 orang sebagai kontrol. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji
data Chi-square.
Hasil penelitian diperoleh bahwa pada anak dengan Down Syndrome lebih
banyak berada pada status fusi akhir. Sedangkan pada kelompok kontrol lebih banyak
berada pada status fusi awal dan tengah. Kecepatan tingkat fusi tulang Ulna pada
kelompok Down Syndrome yaitu sebesar 3,5 kali lebih cepat mencapai fusi akhir
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Kesimpulannya adalah ada hubungan antara Down Syndrome dengan tingkat
fusi tulang Ulna pada anak laki-laki usia 14 tahun.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]