KEMAMPUAN PERASAN DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Lactobacillus sp.
Abstract
Karies gigi adalah penyakit yang menyerang permukaan gigi-geligi di dalam
mulut dan mengakibatkan kerusakan secara perlahan-lahan dari jaringan keras
mahkota gigi. Langkah pertama pada proses karies adalah pembentukan plak pada
permukaan email yang keras dan halus. Langkah kedua, pembentukan sejumlah besar
asam (pH 5,0) dari fermentasi karbohidrat oleh Streptococcus dan Lactobacillus
dalam plak. Lactobacillus sp. dapat membuat asam laktat dari fermentasi karbohidrat
terutama gula. Asam yang terbentuk akan mengakibatkan kerusakan jaringan keras
gigi dimana terjadi demineralisasi permukaan dari email gigi. Belimbing wuluh
merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang berkhasiat untuk kesehatan gigi
dan mulut. Daun belimbing wuluh mengandung tanin yang mempunyai daya
antimikroba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan perasan
daun belimbing wuluh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Lactobacillus sp.
Penelitian dilakukan dengan 70 subyek penelitian yang dibagi dalam 7
kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (aquades), kontrol positif (obat kumur
Betadine), perasan daun belimbing wuluh 100% , 50%, 25%, 12,5% dan 6,25%;
masing-masing kelompok diinokulasi dengan bakteri Lactobacillus sp. dan diinkubasi
selama 48 jam. Setelah 48 jam, kemudian dihitung jumlah koloni bakteri
Lactobacillus sp. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan uji Kruskal Wallis dan
dilanjutkan dengan uji Mann Whitney.
Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna
jumlah koloni bakteri Lactobacillus sp. dari masing-masing kelompok. Sedangkan
hasil uji Mann Whitney menunjukkan perasan daun belimbing wuluh 100% memiliki
jumlah koloni paling sedikit dan perasan daun belimbing wuluh 6,25% memiliki
jumlah koloni paling banyak, dimana semakin besar konsentrasi perasan daun
belimbing wuluh, maka semakin sedikit jumlah koloni Lactobacillus sp. Artinya
semakin besar konsentrasi perasan daun belimbing wuluh, kemampuan menghambat
pertumbuhan lactobacillus sp. semakin besar pula. Perasan daun belimbing wuluh
100% dan kontrol positif (obat kumur Betadine) mempunyai kemampuan yang sama
dalam menghambat pertumbuhan bakteri Lactobacillus sp. Sedangkan perasan daun
belimbing wuluh dengan konsentrasi terkecil (6,25%) ternyata masih memiliki daya
hambat terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus sp., yang ditunjukkan dengan
adanya perbedaan bermakna jumlah koloni bakteri antara kontrol negatif dengan
perasan daun belimbing wuluh 6,25%. Kesimpulan dari penelitian adalah perasan
daun belimbing wuluh dapat menghambat pertumbuhan bakteri Lactobacillus sp.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]