Sruktur dan Temperatur Curie Polikristal Pr iv 1-x Sr x MnO (x = 0; 0,1 dan 0,2)”
Abstract
Magnetoresistansi raksasa merupakan bidang penelitian kemagnetan yang
berkembang dewasa ini, baik dalam penelitian dasar maupun dalam aplikasi industri.
Penemuan material magnetoresistansi raksasa telah membuka peluang untuk
membangun perancang magnetoelektronik dengan fungsi yang baru dan luas seperti
menyimpan informasi magnetik, perekam dan sensor. Secara teknologi keistimewaan
magnetoresistansi raksasa terletak pada kemampuannya untuk mendeteksi medan
magnet kecil, berdasarkan sifat-sifat dasar elektron yang dimagnetisasi dalam arah
yang sama dengan arah magnetik material.
Magnetoresistansi adalah sifat-sifat bahan yang mengubah nilai hambatan
listrik pada sebuah medan magnet. Efek ini pertama kali ditemukan oleh William
Thompson pada tahun 1856, namun tidak bisa menurunkan hambatan listrik lebih
dari 5%. Penelitian selanjutnya ditemukan bahan-bahan yang menunjukkan
magnetoresistansi raksasa/Giant Magnetoresistance (GMR), dan magnetoresistansi
kolosal/Colosal Magnetoresistance (CMR). Dari penelitian sebelumnya akan
3
dijadikan acuan untuk penelitian skala laboratorium. Tujuan Penelitian ini untuk
mengetahui morfologi dan struktur bahan polikristal Pr
1-x
Sr
x
MnO
(x = 0; 0,1; dan
0,2) dan untuk mengetahui temperatur Curie bahan polikristal Pr
3
1-x
Sr
(x = 0;
0,1; dan 0,2.
Penelitian dan karakterisasi bahan pertama dilakukan di Laboratorium fisika
material Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Jember pada bulan Mei 2008 sampai dengan bulan Juni 2008, sedangkan untuk
penelitan kedua dilakukan di Laboratorium Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret
(Surakarta). Sintesis bahan dilakukan dengan metode reaksi padatan melalui proses
x
MnO
3
persiapan bahan awal, pencampuran bahan-bahan dasar, penggerusan, kalsinasi,
penggerusan ulang, peletisasi, sintering pada temperatur 950
vi
0
C selama 24 jam.
Langkah selanjutnya adalah mengetahui morfologi permukaan bahan dengan
menggunakan mikroskop optik digital dan uji struktur kristal dengan percobaan
difraksi sinar–X Shimadzu XRD 6000, serta pengukuran temperatur dan hambatan
menggunakan metode Four point probe.
Berdasarkan hasil analisis, struktur
permukaan bahan, tampak bahwa bahan
Pr
1-x
Sr
x
MnO
hasil sintesis dalam penelitian ini merupakan bahan polikristal yang
terbentuk atas butiran/grain. Peningkatan konsentrasi bahan substitusi Sr
mengakibatkan peningkatan ukuran butiran/grain bahan penyusun pada bahan
polikristal Pr
3
1-x
Sr
x
MnO
, disebabkan karena jari-jari atom bahan substitusi Sr (200
picometer) lebih besar jika dibandingkan dengan jari-jari atom Pr (185 picometer).
Dengan demikian penambahan konsentrasi bahan substitusi Sr mengakibatkan
morfologi bahan semakin kasar.
Berdasarkan hasil pengukuran resistivitas sebagai fungsi temperatur dari
ketiga bahan yang digunakan dalam penelitian, temperatur Curie ketiga bahan
tersebut masing-masing adalah Tc = ± 160 (K) untuk bahan PrMnO
3
, Tc = ± 245 (K)
untuk bahan Pr
0,9
Sr
0,1
MnO
3
, dan Tc = ± 187 (K) untuk bahan Pr
3
0,8
Sr
. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa substitusi Sr pada Pr mampu meningkatkan temperatur
Curie bahan PrMnO3