Irak Korban Invasi Amerika Serikat Tahun 2003
Abstract
Irak di bawah kepemimpinan Saddam Hussein menjadi target kedua negara
yang akan diganti sistem pemerintahan dan kepemimpinannya oleh Amerika Serikat
dengan tuduhan Irak memiliki dan mengembangkan senjata pemusnah massal.
Menanggapi ini PBB membentuk tim inspeksi senjata pemusnah massal yang
diketuai Hans Blix untuk menginvestigasi kepemilikan senjata tersebut. Hasilnya Irak
dinyatakan sebagai negara yang tidak memiliki senjata pemusnah massal seperti yang
dituduhkan AS. Kontroversi terhadap masalah ini pun muncul ketika AS yang
didukung oleh sekutunya memutuskan untuk tetap menginvasi Irak walau tanpa
mandat dari PBB. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: a) mengapa Irak
menjadi sasaran invasi Amerika Serikat tahun 2003; b) bagaimana reaksi pemerintah
Irak terhadap rencana invasi Amerika Serikat; c) bagaimana perjuangan bangsa Irak
dalam menghadapi invasi Amerika Serikat; d) bagaimana akibat invasi Amerika
Serikat bagi Irak. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji dan
menganalisis lebih mendalam tentang: a) penyebab Irak menjadi sasaran invasi
Amerika Serikat tahun 2003; b) reaksi pemerintah Irak terhadap rencana invasi
Amerika Serikat; c) perjuangan bangsa Irak dalam menghadapi invasi Amerika
Serikat; d) akibat invasi Amerika Serikat bagi Irak.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian sejarah dengan langkah-langkah heuristik, kritik, interpretasi, dan
historiografi. Hasil penelitian menyatakan bahwa alasan Irak menjadi sasaran invasi
AS disebabkan oleh potensi yang dimiliki Irak yang dianggap AS merupakan
ancaman bagi kepentingan AS di kawasan Teluk. Potensi Irak dapat dilihat dari faktor
politik dan ekonomi. Dalam faktor politik Irak di bawah kepemimpinan Saddam yang
anti-barat menyebabkan AS sulit bekerjasama dengan Irak. Selain itu Saddam yang
anti Zionis merupakan ancaman yang harus dihilangkan AS untuk menjamin
keamanan sekutu dekatnya yaitu Israel. Kuatnya lobi Yahudi terhadap pemerintahan
George Walker Bush inilah yang mendorong AS untuk menginvasi Irak. Dalam
faktor ekonomi Irak merupakan negara yang memiliki cadangan minyak terbesar
kedua setelah Arab Saudi. Dengan cadangan minyak sebesar itu Irak akan memiliki
kekuatan besar yang dapat mempengaruhi negara tetangganya bahkan dunia.
Bush yang ingin sekali menggulingkan Saddam awalnya berupaya
mendapatkan mandat dari PBB untuk menyerang Irak dengan kekuatan militer.
Namun karena Prancis, Rusia dan Cina akan memveto usul AS tersebut maka AS
bertekad menyerang Irak walau tanpa mandat dari PBB. Akhirnya pada tanggal 17
vi
Maret 2003 setelah jalan diplomasi mengalami jalan buntu AS mengultimatum
Saddam beserta keluarganya untuk meninggalkan Irak dalam waktu 48 jam atau AS
akan menginvasi Irak. Menanggapi ultimatum tersebut Saddam tetap pada
pendiriannya yaitu tidak akan meninggalkan Irak. Bahkan Saddam mulai
mengkoordinasi pasukannya dan menjanjikan perang kota kepada pasukan AS dan
sekutunya.
Pada tanggal 20 Maret 2003 AS dan sekutunya mulai menyerang Irak dengan
persenjataan canggih sedangkan pasukan Irak sebaliknya dengan persenjataan yang
sudah kuno. Hal ini menyebabkan Irak jatuh ketangan AS dan sekutunya pada tanggal
9 April 2003. Jatuhnya Irak ke tangan AS dan sekutunya ditandai dengan robohnya
patung Saddam yang berada ditengah taman Firdaus.
Jatuhnya pemerintahan Saddam tentu membawa akibat yang besar bagi Irak di
bidang politik, keamanan, ekonomi dan sosial. Alasan AS menginvasi Irak sebagai
salah satu cara untuk memerangi terorisme pada akhirnya menimbulkan terorisme
baru yang sangat anti-AS. Untuk itu penulis memberi saran: a) bagi PBB, agar
bertindak lebih tegas terhadap semua kebijakan AS yang tidak selamanya benar; b)
bagi AS, walaupun saat ini sebagai negara adidaya tunggal bukan berarti AS dapat
berbuat seenaknya terhadap negara lain. Kekuasaan AS saat ini memang tidak ada
tandingannya namun suatu saat AS pasti jatuh karena tidak ada kekuasaan yang lebih
tinggi daripada kekuasaan Tuhan; c) bagi Irak, bersatulah melawan pasukan
pendudukan AS dan sekutunya. Singkirkanlah perbedaan suku dan mazab agama
untuk membangun Irak yang lebih baik; d) bagi pembaca dan pemerintah Indonesia,
dengan melihat akibat yang ditimbulkan oleh invasi AS ke Irak, diharapkan dapat
memberi masukkan dalam menentukan sikapnya terhadap AS.