dc.description.abstract | Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi. Karies banyak dijumpai
pada anak-anak SD di Indonesia dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Survey
Kesehatan Rumah Tangga tahun 2004 menunjukkan sebanyak 90,05 % anak-anak SD
di Indonesia sejak usia 10 tahun mengalami karies. Karies dapat dicegah dengan
berbagai cara, salah satunya dengan menghilangkan plak yang menempel pada
permukaan gigi. Pembentukkan plak dapat dihambat dengan menggosok gigi yang
dilengkapi pasta gigi. Beberapa pasta gigi yang ada di pasaran memiliki komposisi
yang berbeda-beda. Diantaranya terdapat pasta gigi herbal yang memiliki kandungan
ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak. Beberapa bahan yang terkandung dalam
daun sirih mungkin berpengaruh terhadap pH saliva rongga mulut. Salah satu bahan
tersebut adalah kalsium nitrat yang berkhasiat menurunkan keasaman dan bersifat
antiseptik. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti klorida,
potassium, fluoride, silica, sulfur, vitamin c, trimethilamin, salvadorine, tannin dan
alkaloid. Bahan-bahan yang terkandung dalam ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu
siwak dapat meningkatkan sekresi saliva, sehingga mengakibatkan peningkatan pH
saliva. Pada penelitian ini penulis ingin melakukan penelitian tentang efektivitas pasta
gigi yang mengandung ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak terhadap pH saliva
pada anak-anak.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah efektif menggosok gigi dengan
pasta gigi ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak terhadap pH saliva pada anak-
anak, dan apakah pasta gigi ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak dapat
meningkatkan pH saliva.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan pH saliva sebelum dan
sesudah menggosok gigi dengan pasta gigi ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak
dan untuk mengetahui mana yang lebih efektif antara pasta gigi ekstrak daun sirih dan
ekstrak kayu siwak dalam meningkatkan pH saliva.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dan dilaksanakan di
Laboratorium Farmasetika Program Studi Farmasi dan di Laboratorium Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan besar
sampel (subjek penelitian) sebanyak 10 anak. Teknik pengambilan sampel dengan
metode Purposive Sampling.
Hasil penelitian setelah uji normalitasnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov
didapatkan hasil bahwa nilai probabilitas adalah p > 0,05 pada masing-masing
kelompok, yaitu pasta gigi ekstrak daun sirih, ekstrak kayu siwak dan placebo. Uji
homogenitas menggunakan uji Levene’s didapatkan hasil bahwa nilai kemaknaan
0,144. Dilanjutkan dengan uji Anava satu arah didapatkan hasil bahwa nilai
kemaknaan 0,000 (p<0,05) dan uji beda LSD didapatkan hasil adanya perbedaan
bermakna dengan nilai probabilitas 0,000 (p<0,05) terhadap pH saliva antara sebelum
menggosok gigi dengan setelah menggosok gigi menggunakan pasta gigi ekstrak
daun sirih, ekstrak kayu siwak dan placebo.
Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian adalah bahwa menggosok gigi
menggunakan pasta gigi ekstrak daun sirih dan ekstrak kayu siwak dapat
meningkatkan pH saliva. Pasta gigi ekstrak kayu siwak lebih efektif meningkatkan
pH saliva. | en_US |