| dc.description.abstract | Rendahnya  nilai  hasil  belajar IPS di SDN  Sukorejo  03 disebabkan  oleh
beberapa  faktor  antara  lain;  metode  pembelajaran  yang  diterapkan  di  sekolah  masih
bersifat  konvensional, media  yang  digunakan  sangat  sederhana  sehingga  kurang
mewakili dari materi yang diajarkan, dan pengelolaan kelas yang kurang efisien yang
berakibat  siswa  sering  ramai  dan  gaduh.  Sehingga  pemahaman  terhadap  konsep IPS
sulit dicermati dan  juga  berakibat  pada  kemampuan  siswa  dalam  memecahkan
masalah IPS yang  merupakan  salah  satu  kegiatan  utama  dalam  pembelajaran IPS.
Salah  satu  cara  untuk  meningkatkan aktivitas  dan  hasil  belajar IPS,  guru  harus
berperan  aktif  untuk  menciptakan  beberapa  metode dan  model.  Pendekatan dan
model tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa
untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran serta siswa dapat menemukan
dan  membangun pengetahuan dari realitas yang ada di sekitarnya secara mandiri.
Penelitian  ini  berdasarkan  permasalahan:  (a) Bagaimanakah peningkatan
aktivitas  belajar  siswa  dalam  pembelajaran IPS dengan  model  pembelajaran
Brainstorming Group pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat
pada  siswa  kelas  IV  SDN  Sukorejo  03  tahun  ajaran  2010/2011? (b) Bagaimanakah
peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan model pembelajaran
Brainstorming Group pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat
pada siswa kelas IV SDN Sukorejo 03 tahun ajaran 2010/2011. Penelitian  ini bertujuan Untuk meningkatkan aktivitas belajar  siswa  dalam
pembelajaran IPS melalui  model  pembelajaran Brainstorming Group pada pokok
bahasan masalah-masalah  sosial  di  lingkungan setempat  khususnya siswa  kelas IV
SDN  Sukorejo  03 tahun  ajaran 2010/2011  dan Untuk meningkatkan hasil  belajar
siswa dalam pembelajaran IPS melalui  model  pembelajaran Brainstorming Group
pada pokok bahasan masalah-masalah sosial di lingkungan setempat khususnya siswa
kelas IV  SDN  Sukorejo  03 tahun  ajaran 2010/2011. Subyek  penelitian  adalah  siswa
kelas IV  dengan  jumlah  siswa 36 anak,  terdiri  dari 20 laki-laki  dan 16 perempuan,
Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukorejo 03 Kecamatan
Bangsalsari,  dimulai  pada  tanggal 11 April 2011 sampai  tanggal 25 April 2011.
Desain penelitian  yang  digunakan  adalah Penelitian  Tindakan  Kelas  (PTK).
Pengumpulan  data telah  dilakukan  dengan metode  observasi, dokumentasi
wawancara dan tes.  Data  yang telah  terkumpul  di  analisis  dengan  menggunakan
teknik analisis statistik deskriptif, data yang di analisis adalah aktivitas belajar siswa
dan ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
Kesimpulan  dari  penelitian  ini  diperoleh  hasil analisis aktivitas  belajar  siswa
selama  pembelajaran  IPS menggunakan  model Brainstorming Group dengan
permainan lempar dadu pada Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran melalui
model Brainstorming  Group dengan  melempar  dadu mengalami  peningkatan  dan
tergolong  kriteria  aktivitas  siswa aktif.  Hal  tersebut  ditunjukkan  dengan  analisis
aktifitas  siswa  secara  klasikal  pada  pembelajaran Brainstorming  Group dengan
melempar  dadu,  pada  siklus  I  persentase  aktifitas  siswa  sebesar  64.88 % dengan
kategori  cukup  aktif,  dan  pada  siklus  II mencapai  80.56 % dengan  kategori  sangat
aktif dan ketuntasan  hasil  belajar  siswa  pada  siklus  I  diperoleh  persentase  secara
klasikal sebesar 58.33 % (tidak tuntas), dan pada siklus II mencapai 77.78% (tuntas).
Saran  yang  dapat  diberikan  peneliti  untuk  siswa  adalah hendaknya  dijadikan
semangat  belajar  karena  dengan model Brainstorming Group dengan permainan
lempar  dadu bisa  menemukan  sesuatu  hal  yang  baru  baik  di  kelas  maupun  di  luar
kelas,  bagi  guru hendaknya  lebih  aktif  dalam  melakukan  inovasi  pembelajaran,  agar siswa  tidak  merasa  bosan,  tidak  kesulitan  dalam  memahami  materi  dan  aktif  selama
pembelajaran,  dan bagi  sekolah,  hendaknya dapat  dijadikan  untuk  mengambil
kebijakan  terhadap  teknik-teknik  pembelajaran  yang  tepat  untuk  mencapai  hasil
belajar yang diharapkan oleh sekolah. | en_US |