dc.description.abstract | Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tidak adanya
aktivitas antibakteri ekstrak air sarang semut terhadap pertumbuhan S. dysenteriae
secara in vitro. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental
Design dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design. Sampel
yang digunakan adalah bakteri S. dysenteriae, dengan besar sampel sesuai standar
larutan 0,5 McFarland yaitu 1X108 CFU/ml. Konsentrasi larutan uji yang
digunakan adalah ekstrak air sarang semut dengan konsentrasi 1000 mg/ml; 500
mg/ml; 250 mg/ml; 125 mg/ml; 62,5 mg/ml; 31,2 mg/ml; 15,6 mg/ml; dan 7,8 mg/ml,
sedangkan kontrol negatifnya adalah aquades steril, dan kontrol positifnya adalah
suspensi siprofloksasin.
Data yang diperoleh adalah diameter zona hambat pertumbuhan bakteri
S. dysenteriae pada media Mueller Hinton. Pada penelitian didapatkan bahwa
zona hambat pertumbuhan S. dysenteriae oleh ekstrak air sarang semut tidak
terbentuk mulai dari konsentrasi 7,8 mg/ml sampai 1000 mg/ml. Data kemudian
dianalisis dengan uji Regresi Linear. Hasil analisis dengan Regresi Linear
menunjukkan konsentrasi ekstrak air sarang semut tidak mempengaruhi
pertumbuhan S. dysenteriae.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air sarang semut tidak
mempunyai aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan S. dysenteriae secara in
vitro. Hal ini ditunjukkan dengan tidak terbentuknya diameter zona hambat pada
media Mueller Hinton. Sehingga dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa
anggapan masyarakat tentang adanya aktifitas antibakteri ekstrak air sarang semut
dalam bentuk serbuk kering yang dijual bebas di pasaran sebagai alternatif
antibakteri, khususnya untuk mengobati diare infeksi karena S. dysenteriae adalah
tidak benar. | en_US |