dc.description.abstract | Pemanfaatan Bakteri Pelarut Fosfat dengan teknik inokulasi terbukti
menguntungkan baik ketanah maupun tanaman. Berdasarkan hal tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk (1) Menguji viabilitas Bakteri Pelarut Fosfat (BPF)
dalam media kombinasi senyawa humik, mollase dengan kombinasi zeolit pada
berbagai taraf (2) Menguji efektivitas Bakteri Pelarut Fosfat dalam media
kombinasi senyawa humik, mollase dan zeolit dalam memperbaiki sifat-sifat
kimia pada tanah masam. Uji pada media menggunakan RAL (Rancangan Acak
Lengkap) faktorial terdiri 3 faktor dan 3, yaitu faktor pertama isolat (I) terdiri : I0
(tanpa isolat), I1( Pseudomonas putida 27.4B), I2 (Pseudomonas diminuta), I3
(Bacillus sp.), faktor kedua adalah konsentrasi humik dan mollase (K) terdiri dari :
0% C-Organik (K0), 5% C-Organik (K1), 10% C-Organik (K2), 15% C-Organik
(K3), 20% C-Organik (K4), faktor ketiga adalah konsentrasi zeolit (Z) terdiri dari
: Z0 (tanpa zeolit), dan Z1 (10% zeolit). Hasil uji pada media pembawa diteruskan
dengan uji efektivitas pada tanah masam dengan menggunakan RAL faktorial
terdiri 2 faktor, yaitu konsentrasi media terbaik (H) terdiri dari : H1 (media terbaik
pertama), H2 (media terbaik kedua) dan H3 (media terbaik ketiga), faktor kedua
adalah (R) sumber fosfat terdiri dari : tanpa rock phosphate (R0), rock phosphate
Ciamis (R!), dan rock phosphate Crismas (R2). Hasil Penelitian menunjukkan
Kombinasi media senyawa humik, mollase ditambah zeolit ternyata mampu
membuat bakteri pelarut fosfat bertahan hidup sampai 40 hari dengan populasi
sebesar 6.10
10
CFU/ml. Pseudomonas putida dan Pseudomonas diminuta lebih
selektif daripada Bacillus sp. dengan kemampuan melarutkan fosfat mencapai
93.34 ppm dan 91.35 ppm. Bakteri Pelarut Fosfat dalam media kombinasi | en_US |