PERBEDAAN pH DAN NILAI DMF-T PADA SUMBER AIR TANAH DAN SUMUR DI KECAMATAN ARJASA KABUPATEN JEMBER
Abstract
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.
keputusan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang pengawasan
dan syarat-syarat kualitas air yang disebut sebagai air minum. Masalah utama sumber
daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan
manusia yang terus meningkat. Minuman yang bersifat asam dianggap sebagai faktor
utama terjadinya erosi gigi. Didapatkan permasalahan yakni adakah perbedaan pH
dan nilai DMF-T pada sumber air tanah dan air sumur di Kecamatan Arjasa
Kabupaten Jember. Tujuan penelitian untuk (1). Mengetahui rata-rata derajat
keasaman (pH) pada sumber air tanah dan air sumur, (2) Mengetahui nilai rata-rata
DMF-T pada sumber air tanah dan air sumur, (3) Mengetahui perbedaan pH pada
sumber air tanah dan air sumur (4). Mengetahui perbedaan nilai rata-rata DMF-T
pada usmber air tanah dan air sumur di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember.
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember dengan
alasan terdapat berbagai sumber air minum seperti air tanah dan air sumur. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah bersifat observasional analitik dengan menggunakan
metode survey. Populasi Penelitian yakni seluruh orang yang meminum air yang
berasal dari air tanah dan air sumur Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Sampel air
minum diambil secara purposive sampling dan sampel untuk mengetahui nilai DMFT
diambil secara purposive sampling. Penentuan sampel dipilih pada titik
berdasarkan ketentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Total sampel
keseluruhan yakni 136 sampel. Data yang diperoleh selanjutnya di uji menggunakan
uji T sampel bebas dan untuk data yang tidak normal menggunakan uji MannWhitney
dengan
derajat
kemaknaan
(α=0,05).
Hasil penelitian yang telah dilakukan yakni didapatkan jumlah DMF-T pada
air sumur memiliki rata-rata 5,3382 dan pada air tanah memiliki rata-rata 7,8235.
Untuk nilai pH pada air sumur memiliki rata-rata 6,8382 lebih tinggi daripada pH
pada air tanah yakni memiliki nilai rata-rata 6,1014. Hasil dari uji statistik juga
memperlihatkan terdapat suatu perbedaan pada nilai DMF-T yang terdapat pada air
sumur yang memiliki pH lebih tinggi dan pada air tanah. Kesimpulan yang dapat
diambil yakni (1). Nilai rata-rata pH pada sumber air tanah lebih rendah disbanding
dengan air sumur. (2). Nilai rata-rata DMF-T pada sumber air tanah lebih tinggi
dibanding dengan air sumur. (3). Terdapat perbedaan antara pH pada sumber air
tanah dengan air sumur. (4). Terdapat perbedaan antara nilai DMF-T pada masyarakat
yang mengkonsumsi air sumur dengan air tanah.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]