PERBEDAAN JUMLAH LEBAR MESIODISTAL KEEMPAT INSISIVUS PERMANEN RAHANG ATAS PADA PASANGAN KEMBAR (GEMELLI)
Abstract
Setiap individu memiliki perbedaan yang bervariasi dalam struktur, proporsi,
dan ukuran, misalnya bentuk rambut, konsistensi rambut, warna rambut, warna iris
pada mata, warna kulit, jari-jari tangan, telinga, dan gigi. Faktor genetik memiliki
peran besar dalam variasi individual. Selain itu juga ada faktor lain yang
mempengaruhi antara lain jenis kelamin, ras, suku, nutrisi, dan penyakit sesuai
dengan penelitian tentang pasangan kembar (gemelli). Gemelli merupakan pasangan
kembar yang dibedakan menjadi dua tipe yaitu kembar identik atau monozigotik
(MZ) dan kembar fraternal atau dizigotik (DZ). Gemelli dapat memiliki persamaan
yang dipengaruhi oleh gen pembawa sifat yang diturunkan sama serta memiliki
genotip dan fenotip yang sama. Gemelli dapat memiliki perbedaan yaitu sifat, rupa,
jenis kelamin, mata, telinga, kulit, sidik jari, dan ukuran antropologik.
Dari banyak perbedaan ukuran antropologik yang mungkin terjadi pada
gemelli tersebut, maka memungkinkan bahwa pada gigi mereka juga terdapat
perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari morfologi atau dimensi gigi geligi.
Keempat insisivus permanen merupakan gigi geligi permanen anterior yang penting
dalam kebutuhan estetik dan digunakan sebagai salah satu acuan untuk menentukan
diagnosis dan perawatan di bidang Ortodonsia. Selain itu, dikatakan juga bahwa pada
insisivus lateral permanen rahang atas memiliki banyak variasi bentuk dan
ukurannya.
Variasi fenotip yang ada khususnya morfologi gigi pada gemelli merupakan
wacana yang perlu dikaji dan diteliti oleh karena melalui studi ini dapat dipelajari
apakah suatu sifat atau kelainan disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, atau
9
gabungannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan antara jumlah lebar mesiodistal keempat insisivus permanen rahang atas
pada pasangan kembar (gemelli).
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan pengumpulan data secara
cross sectional. Subjek diambil dengan metode teknik pengambilan non random
sampling, yaitu secara purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada 24 gemelli
(48 subjek penelitian) yang telah memenuhi kriteria sampel. Penelitian ini dilakukan
di klinik Ortodonsia RSGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Pengukuran pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kaliper digital, yaitu
dengan cara mengukur lebar mesiodistal insisivus kedua kanan hingga insisivus
kedua kiri rahang atas pada model gips dan dilakukan sebanyak tiga kali dengan
pengamat yang berbeda, kemudian dijumlahkan dan dirata-rata.
Data yang telah diperoleh dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test
untuk mengetahui tingkat kenormalan dari data, kemudian data juga diuji dengan
menggunakan uji homogenitas Levene Test untuk menganalisis apakah data homogen
atau heterogen. Jika data terdistribusi normal dan homogen selanjutnya dilakukan uji
t dengan angka signifikasi p<0,05 untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
antara jumlah lebar mesiodistal keempat insisivus permanen rahang atas pada
gemelli.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan dari jumlah lebar mesiodistal keempat insisisvus permanen rahang atas
pada gemelli, yaitu angka signifikasi sebesar 0,958 (p>0,05). Artinya bahwa terdapat
perbedaan yang tidak signifikan antara jumlah lebar mesiodistal keempat insisivus
permanen rahang atas pada gemelli.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah jumlah lebar mesiodistal keempat
insisivus permanen rahang atas pada gemelli tidak memiliki perbedaan yang
signifikan.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]