Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan Metode Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Sub Pokok Bahasan Lingkaran SMP Kelas VIII
Abstract
Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan bangsa yang
cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaruan di bidang
pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah
satu wujud pembaharuan pendidikan adalah peningkatan kualitas kemampuan
pedagogik seorang guru atau tenaga pendidik. Wujud nyata dari kompetensi tersebut
adalah kemampuan guru untuk mengembangkan perangkat pembelajaran. Perangkat
pembelajaran dibuat agar segala sesuatu yang telah direncanakan dapat tercapai dan
terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, untuk membuat perencanaan yang baik dan
dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang ideal, setiap guru harus
mengetahui unsur-unsur perencanaan yang baik, antara lain: mengidentifikasi
kebutuhan siswa, tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, berbagai strategi dan
skenario yang relevan digunakan untuk mencapai tujuan, dan kriteria evaluasi.
Tujuan penelitian adalah untuk: (1) mendeskripsikan proses pengembangan perangkat
pembelajaran matematika model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,
Interest, Assesment, Satisfaction) dengan metode penemuan terbimbing (guided
discovery) sub pokok bahasan lingkaran SMP kelas VIII, (2) untuk mengetahui hasil
pengembangan perangkat pembelajaran matematika model pembelajaran ARIAS
(Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan metode penemuan
terbimbing (guided discovery) sub pokok bahasan lingkaran SMP kelas VIII.
vii
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat. Model
pengembangan yang digunakan beracuan pada model Thiagarajan dimulai dengan
menetapkan kebutuhan pembelajaran, yaitu telaah karakteristik siswa, konsep yang
akan diajarkan, tugas belajar yang akan diberikan, dan tujuan pembelajaran. Proses
pengembangan dilanjutkan dengan merancang prototipe (draf 1) perangkat
pembelajaran yang dimulai dengan merancang alat evaluasi dan memilih media serta
format pembelajaran. Proses pengembangan selanjutnya adalah validasi serta uji coba
perangkat pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VIIIA SMP Negeri 1 Bangsalsari.
Berdasarkan hasil penelitian dan validasi, perangkat pembelajaran direvisi dan
hasilnya disebut draf 2 yang layak untuk diujicobakan. Hasil uji coba digunakan
sebagai masukan untuk memperbaiki kualitas perangkat pembelajaran dan hasilnya
disebut draf 3 (produk).
Dari hasil validasi perangkat pembelajaran diperoleh koefisien validitas RPP,
Buku Siswa, LKS, dan alat evaluasi (tes hasil belajar) berturut-turut adalah 0,95;
0,94; 0,93; 0,93. Perangkat tersebut dikatakan valid karena koefisien validitasnya
lebih dari 0,60. Hal ini menunjukkan perangkat pembelajaran tersebut telah
memenuhi kriteria kevalidan.
Secara umum proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VIIIA SMP
Negeri 1 Bangsalsari berjalan baik. Siswa-siswa di kelas VIIIA SMP Negeri 1
Bangsalsari cukup aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal itu tercermin pada hasil
pengelolaan pembelajaran oleh guru dan aktivitas siswa. Persentase aktivitas guru
dalam mengelola pembelajaran pada pertemuan pertama 88,9% dengan kategori baik,
pada pertemuan kedua mencapai 90,7% dengan kategori baik, dan pada pertemuan
ketiga mencapai 96,3% dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan perangkat
pembelajaran tersebut telah memenuhi kriteria kepraktisan.
Dari hasil aktivitas siswa, persentase aktivitas siswa yang relevan dengan
pembelajaran berkisar 10% - 20% pada tiap-tiap pertemuannya. Sedangkan
persentase aktivitas siswa yang tidak relevan dengan pembelajaran berkisar 0% - 5%
pada tiap-tiap pertemuan bahkan persentase aktivitas siswa yang tidak relevan dengan
viii
pembelajaran menurun yaitu dari 2,08% menjadi 1,04% pada pertemuan kedua dan
menjadi 0% pada pertemuan ketiga. Dari analisis angket respon siswa kelas VIIIA
SMP Negeri 1 Bangsalsari diperoleh bahwa lebih dari 80% seluruh siswa
memberikan respon positif terhadap seluruh aspek yang ditanyakan dalam angket.
Dari analisis tes juga diperoleh bahwa lebih dari 80% siswa di kelas VIIIA SMP
Negeri 1 Bangsalsari mencapai skor minimal (skor 60). Hal ini menunjukkan bahwa
perangkat pembelajaran matematika model pembelajaran ARIAS dengan metode
penemuan terbimbing (guided discovery) telah memenuhi kriteria keefektifan.