dc.description.abstract | Demam, yang berarti suhu tubuh diatas normal, dapat disebabkan oleh
kelainan di dalam otak atau oleh bahan-bahan toksik yang mempengaruhi pusat
pengaturan suhu yang mengacu pada peradangan. Umbi rumput teki mengandung
flavonoid yang dapat menghambat jalur siklooksigenase dan lipooksigenase sehingga
mediator radang terutama prostaglandin tidak terbentuk, sehingga umbi rumput teki
dapat dijadikan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat alternatif.
Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 25 ekor tikus wistar
jantan yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Masing-masing tikus diukur suhu
awalnya, kemudian diinjeksi vaksin DPT-Hb, setelah satu setengah jam diukur suhu
demam awal, dilanjutkan kelompok I diberi akuades steril, kelompok II diberi aspirin,
kelompok III diberi ekstrak umbi rumput teki 10%, kelompok IV diberi ekstrak umbi
rumput teki 20% dan kelompok V diberi ekstrak umbi rumput teki 30%. Pengukuran
suhu tikus dilakukan kembali setiap 30 menit setelah perlakuan selama 3 jam.
Hasil yang diperoleh yaitu efek antipiretik ekstrak umbi rumput teki paling
besar yaitu ekstrak umbi rumput teki 20%. Efek antipiretik ekstrak umbi rumput teki
30% dan 10% lebih rendah di bandingkan ekkstrak umbi rumput teki 20%. Ekstrak
umbi rumput teki 20% memiliki efek sebanding dengan aspirin sebagai kontrol
positif, sehingga umbi rumput teki disini memiliki efek sebagai antipiretik. | en_US |