PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI PERMAINAN KARTU BRIDGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN BILANGAN CACAH PADA SISWA KELAS II SDN 5 WRINGINPUTIH MUNCAR BANYUWANGI TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi yang menunjukkan
kurangnya kemampuan siswa kelas II SD 5 Wringinputih dalam materi pejumlahan.
Hal ini disebabkan pada proses pembelajaran yang umumnya menggunakan metode
ceramah dan kurangnya alat peraga yang dapat membantu siswa melatih kemampuan
berhitungnya, sehingga siswa cenderung lama dalam mengerjakan soal penjumlahan.
Kartu bridge merupakan alat peraga yang representatif dalam menjawab
permasalahan ini. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan pembelajaran penjumlahan
bilangan cacah dengan pembelajaran kooperatif disertai permainan kartu bridge pada
siswa kelas II SD 5 Wringinputih tahun pelajaran 2010/2011
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui penerapan pembelajaran
kooperatif disertai permainan kartu bridge pada materi penjumlahan bilangan cacah
di SDN 5 Wringinpuith. (2) mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran
kooperatif disertai permainan kartu bridge pada materi penjumlahan bilangan cacah
di SDN 5 Wringinputih. (3) mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah
pembelajaran kooperatif disertai permainan kartu bridge di SDN 5 Wringinputih.
Penelitian dilaksanakan di SDN 5 Wringinputih kelas II yang terdiri 30 siswa,
18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Siswa dibagi menjadi enam kelompok
yang heterogen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas sebanyak satu siklus. Teknik
pengumpulan data dengan observasi, tes, dan wawancara.
Pengambilan data dilaksanakan mulai tanggal 18 Oktober 2010 sampai
dengan 28 Oktober 2010. Data yang dikumpulkan yaitu penilaian aktivitas guru , aktivitas siswa dan tes individu. Pada siklus I pertemuan I aktivitas guru
73,33%, pertemuan II 86,67%, pertemuan III 93,33%, pertemuan IV 96,67%. Untuk
aktivitas siswa pada pertemuan I mencapai 50%, petemuan II 56,7%, pertemuan III
73,3%, dan pertemuan IV 93,3%. Hasil belajar secara klasikal, tes siklus I pertemuan
I mencapai 63,33%, pertemuan II 83,33%, pertemuan III 90% dan pertemuan IV
96,67%.
Aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada materi
penjumlahan bilangan cacah. Melalui permainan kartu bridge siswa dapat
menyelesaikan soal penjumlahan dengan waktu kurang dari 10 menit. Penerapan
pembelajaran kooperatif disertai permainan kartu bridge dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif, menarik minat siswa untuk belajar, menumbuhkan
kemampuan siswa dalam berinteraksi serta saling bekerja sama sehingga dapat
mengembangkan keterampilan sosial siswa.