PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI LKS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
Abstract
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Negeri Balung. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random
sampling. Rancangan penelitian menggunakan post-test control design. teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, tes, dan
wawancara. Analisa data menggunakan SPSS 15 untuk menjawab rumusan
masalah adakah perbedaan yang signifikan hasil belajar fisika menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share disertai LKS dengan model
pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika di SMA.
Hasil perhitungan uji t diperoleh harga thitung = 5,49. Nilai thitung ini
dikonsultasikan dengan nilai ttabel yang memilki nilai memiliki nilai dbd = 68 pada
taraf signifikasi 5 %. Nilai db = 68 terletak diantara db = 60 yang mempunyai
nilai ttabel = 2,00 dan db = 120 yang mempunyai nilai ttabel = 1,98 sehingga nilai
ttabel dengan db = 68 adalah 1,99. Dengan demikian, nilai thitung > ttabel sehingga
hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dari hasil
tersebut dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar fisika yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share disertai LKS dan pembelajaran konvensional.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share disertai LKS dengan pembelajaran
konvensional pada siswa kelas X semester ganjil di SMA Negeri Balung tahun
ajaran 2012/2013, dan (2) Aktivitas belajar siswa pada kelas X semester ganjil di
SMA Negeri Balung tahun ajaran 2012/2013 dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share disertai LKS termasuk kategori
yang aktif, Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share disertai LKS dapat merangsang siswa untuk terlibat aktif
dalam proses pembelajaran yang bermakna, pembelajaran ini tidak berjalan satu
arah saja, melainkan terjadi interaksi dua arah antar guru dan siswa, sehingga
dapat menyeimbangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor sebagai
hasil dari proses belajar.