KARAKTERISTIK STRUKTUR TANAH DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DI DESA KEMUNINGLOR BERDASARKAN SIFAT KELISTRIKAN LAPISAN BAWAH PERMUKAAN
Abstract
Hutan gundul adalah salah satu kerusakan alam yang dapat mengakibatkan
banjir dan tanah longsor, sehingga dapat mengancam keselamatan manusia. Desa
Kemuninglor adalah salah satu desa yang menjadi korban bencana tanah longsor.
Kondisi geografis desa tersebut berupa dataran tinggi dengan lereng dan tanah
miring, sehingga sangat rawan terjadinya bencana. Dengan demikian, pengetahuan
tentang struktur lapisan bawah permukaan tanah dianggap perlu untuk
memperkirakan tingkat kerawanan suatu daerah terhadap kemungkinan terjadinya
tanah longsor yaitu dengan teknik pendugaan geofisika.
Geofisika merupakan ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk
mempelajari keadaan bumi berdasarkan sifat-sifat fisiknya dan keadaan bawah
permukaan berdasarkan sifat-sifat fisik batuan penyusunnya. Metode geofisika yang
sering dipakai adalah metode geolistrik. Metode geolistrik dapat dibedakan menjadi
beberapa macam yaitu metode Self Potential (SP), arus tellurik, magnetotellurik,
elektromagnetik, induced polarization , dan metode geolistrik resistivitas. Metode
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik resistivitas, karena
memiliki beberapa kelebihan yaitu bersifat tidak merusak lingkungan, pengoperasian
mudah dan cepat, biayanya murah, dan dapat mengidentifikasi kedalaman lapisan
tanah sampai beberapa meter.
Metode geolistrik resistivitas adalah salah satu metode geofisika yang
memanfaatkan sifat resistivitas tanah atau batuan untuk mempelajari keadaan geologi
di bawah bumi dengan mendeteksi di permukaan bumi. Untuk memperoleh data
resistivitas dengan resolusi tinggi dapat digunakan konfigurasi Schlumberger,
sedangkan untuk memperoleh penetrasi kedalaman digunakan konfigurasi sounding .
Alat yang digunakan dalam metode ini adalah resistivitymeter . Langkah awal yang
viii
dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menentukan titik sounding pada lokasi
penelitian. Dalam penelitian ini diambil 10 titik sounding . Penentuan titik sounding
didasarkan pada kondisi geologi daerah penelitian yang pernah longsor dan
diperkirakan berpotensi sebagai pemicu longsor. Prinsip kerja dalam penelitian ini
adalah dengan menginjeksikan arus listrik pada permukaan bumi melalui kontak dua
elektrode arus dan dua elektrode potensial. Hasil data yang diperoleh adalah nilai
spasi elektrode, faktor geometri, dan resistansi. Setelah itu dilakukan perhitungan
nilai resistivitas semu ( a ρ
).
Nilai resistivitas semu dari hasil perhitungan diolah dengan software IPI2WIN
untuk menggambarkan inversi harga distribusi resistivitas lapisan bawah permukaan.
Penampang resistivitas ditampilkan dalam bentuk citra warna dan disertai dengan
kedalaman lapisan tanah yang diteliti, dengan warna tertentu menunjukkan harga
resistivitas yang tertentu pula. Harga resistivitas yang diperoleh adalah resistivitas
real dari lapisan tanah. Adanya warna-warna yang berbeda dapat menggambarkan
struktur lapisan bawah permukaan daerah rawan longsor yang didasarkan pada harga
resistivitas dari jenis tanah dan batuan. Interpretasi terhadap tingkat kerawanan dari
titik-titik sounding didasarkan pada keadaan struktur lapisan bawah permukaan.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa struktur lapisan bawah
permukaan daerah rawan longsor di desa Kemuninglor berupa tanah lempung,
lempung lanauan, lanauan pasiran, dan batuan dasar berisi tanah kering dan tanah
lembab. Tingkat kerawanan dari titik sounding 1, 2, 4, 5, 6, dan 7 adalah rendah,
sedangkan titik sounding 3, 8, 9, dan 10 menunjukkan tingkat kerawanan yang tinggi,
dengan tingkat kerawanan tertinggi untuk terjadinya longsor terdapat pada titik
sounding 9, karena pada titik sounding ini menunjukkan kondisi tanah yang tidak
stabil dengan adanya lapisan yang kedap air dan melapuk pada kedalaman 21,3 – 146
m dengan nilai resistivitas ± 0,46 Ωm.