PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL INKUIRI BERBASIS FENOMENA PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 8 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013
Abstract
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Subyek penelitian
adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 8 Jember tahun ajaran 2012/2013.
Pelaksanaan penelitian yang dimulai tanggal 6 November 2012 sampai dengan 21
November 2012. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
dokumentasi, observasi, wawancara, dan tes.
Hasil Keterampilan proses sains siswa secara berturut – turut dari pra
siklus, siklus 1 dan siklus 2 yang meliputi komponen mengamati, menafsirkan
pengamatan, meramalkan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan
konsep,merencanakan penelitian, mengkomunikasikan, mengajukan pertanyaan
dan menyimpulkan adalah 91,67; 91,67; 33,33; 33,33; 33,33; 33,33; 92,5; 84,17;
100% sehingga rata-rata skor sebesar 62,22. Pada siklus 1 skor tiap komponen
keterampilan proses sains siswa mengalami peningkatan yang ditunjukkan
dengan skor 100; 83,3; 91,7; 100; 83,3; 92,5; 86; 81,7; 100 dengan rata-rata skor
sebesar 90,93. Pada siklus 2 skor tiap komponen keterampilan proses sains siswa
juga mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan skor 100; 93; 95,83; 100;
81,67; 97; 83; 96,67; 100 dengan rata-rata skor sebesar 93,52. Hasil belajar siswa
juga mengalami peningkatan berturut – turut dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2
sebesar 60,00% menjadi 72,5%, 77,5%.
Terdapat peningkatan keterampilan proses sains dan hasil belajar pada mata
pelajaran fisika siswa kelas VII-D SMP Negeri 8 Jember tahun ajaran 2012/2013
dengan menggunakan model inkuiri berbasis fenomena. Hal tersebut terlihat dari
peningkatan keterampilan proses sains siswa berturut – turut pada kegiatan pra
siklus ke siklus 1, pra siklus ke siklus 2, dan dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami
peningkatan dengan hasil perolehan nilai <g> sebesar 0,73 termasuk dalam
kategori tinggi, dengan hasil nilai <g> sebesar 0,84 yang termasuk dalam kategori
tinggi dan dengan hasil perolehan nilai <g> sebesar 0,41 yang berarti peningkatan
dalam kategori sedang. Peningkatan hasil belajar siswa berturut – turut pada
kegiatan pra-siklus ke siklus 1, pra ke siklus 2 siklus 1 ke siklus 2 dan siklus
mengalami peningkatan dengan hasil perolehan nilai <g> sebesar 0,35 termasuk
dalam kategori sedang, nilai <g> sebesar 0,51 yang berarti dalam kategori sedang
dan degan nilai <g> sebesar 0,23 yang berarti peningkatan dalam kategori rendah.
Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan model inkuiri berbasis fenomena
dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan
keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa yang dapat membuat siswa lebih
aktif dan lebih memahami konsep dalam pembelajaran.