dc.description.abstract | Tradisi ojung adalah tradisi saling pukul badan dengan saling memukul badan
dengan menggunakan senjata rotan yang dimainkan oleh dua orang. Kedua pesera
ojung akan saling bergantian memukul tubuh lawannya. Jika peserta satu memukul,
maka lawannya akan berusaha menangkis dan menghindar. Sehingga, tidak heran jika
tradisi ojung disebut sebagai tradisi yang menggunakan kekerasan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai-nilai kekerasan
dalam tradisi ojung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan,
serta menganalisis nilai-nilai kekerasan dalam Tradisi Ojung pada Masyarakat Desa
Bugeman Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo.
Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan sejak 2 Juli-2 September 2012, bersifat
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan ini dapat
menggali lebih dalam tentang nilai-nilai kekerasan dalam tradisi ojung oleh masyarakat
desa
Bugeman.
Lokasi
penelitian
memilih
di
Desa
Bugeman
Kecamatan
Kendit
Kabupaten
Situbondo
dikarenakan
masyarakat
di
sekitar
Situbondo
masih
melakukan
tradisi
ojung. Selain itu, lokasi penelitian merupakan daerah asal peneliti dan bahasa
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Madura. Teknik
penentuan informan dalam penelitian ini mengunakan metode purposive sampling
artinya peneliti menentukan sendiri secara langsung siapa saja yang akan dimintai
informasi. Teknik pengumpulan data dengan cara indepth interview. melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data yang dilakukan menggunakan
teknik pemeriksaan trianggulasi sumber yaitu mengkomparasikan antara
hasil data dengan hasil observasi, wawancara dengan informan pokok dan informan tambahan, serta hasil dokumentasi. Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa dalam tradisi ojung mengandung nilai-nilai kekerasan di antaranya
sebagai berikut 1). Nilai kejantanan (Maskulinitas) bagi seorang laki-laki; 2).nilai
keberanian; 3).nilai sportivitas; 4). Nilai kehormatan. | en_US |