dc.description.abstract | Bunuh diri menjadi pilihan orang-orang yang berputus asa dalam
menghadapi kenyataan hidup dan menghadapi kesulitan hidup menurut penjelasan
Durkheim (2005:12). Bunuh diri ini menjadi pembenaran diri untuk
menyelesaikan masalah tahap akhir atau istilah lainnya pelarian diri dari masalah.
Bunuh diri digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah yang paling
cepat, dengan memutuskan bunuh diri, maka pelaku bunuh diri menganggap
bahwa bunuh diri adalah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalahnya.
Tindakan bunuh diri yang dilakukan seorang individu erat kaitannya dengan
keterikatan seseorang dengan masyarakat. Hal tersebut terkait dengan pendapat
Durkheim (2005:11) yang menyatakan bahwa penyebab kematian banyak berasal
dari luar daripada dari dalam diri kita, dan bisa efektif jika kita mengetahui dan
mempelajari hingga ke lingkup aktivitas mereka. Oleh sebab itu maka pertanyaan
penelitian yang dipilih adalah apakah jenis bunuh diri yang sering terjadi di
Indonesia, jika dilihat berdasarkan teori bunuh diri Emile Durkheim?
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode
analisis isi. Metode analisis isi dipilih karena peneliti ingin meneliti mengenai
jumlah jenis bunuh diri apa yang paling banyak terjadi di Indonesia. Hal tersebut
akan dapat dibuktikan dengan menganalisis dalam teks berita bunuh diri yang
telah ditentukan. Dalam menganalisis dengan menggunakan teknik analisis isi
tersebut, peneliti menggunakan indikator-indikator yang telah ditentukan
sebelumnya dengan menggunakan definisi jenis-jenis bunuh diri menurut
Durkheim. Kemudian peneliti menganalisisnya dengan melihat pada kalimatkalimat
yang memiliki pendeskripsian yang sesuai dengan indikator-indikator
yang telah ditentukan tersebut. Oleh sebab itu, dalam pembahasan dapat
ditemukan bahwasannya pelaku bunuh diri melakukan bunuh diri didasari atas alasan apa, dengan dianalisis menggunakan teori bunuh diri Durkheim. Kemudian
pelaku-pelaku bunuh diri tersebut di kategorikan berdasarkan 3 jenis tipe bunuh
diri menurut Durkheim, setelah itu barulah dapat diketahui jenis bunuh diri apa
saja yang paling banyak terjadi di Indonesia.
Data di media massa online DETIKCOM ditemukan terdapat 49 kasus
bunuh diri dengan pelaku bunuh diri berjumlah 52 orang. Berdasarkan data yang
telah ditemukan dan dianalisis tersebut, sebanyak 65% kasus bunuh diri di
Indonesia termasuk dalam jenis bunuh diri Egoistik, yang mencapai angka 32
kasus bunuh diri. Berdasarkan kategori umur, terdapat 75% pelaku yang
melakukan bunuh diri termasuk dalam kategori umur 22 tahun - >60 tahun, yaitu
mencapai 39 orang. Berdasarkan kategori jenis kelamin, terdapat 77% pelaku
bunuh diri yang termasuk dalam jenis kelamin laki-laki, mencapai 40 orang.
Sedangkan pada cara bunuh diri terdapat 60% pelaku dengan menggunakan cara
gantung diri, berjumlah 31 orang. Dalam kategori penyebab bunuh diri terdapat 2
kategori, yaitu sosial (putus cinta, cemburu, bercerai, ditinggalkan suami atau
istri) dan ekonomi (kemiskinan, kehilangan pekerjaan, tidak memiliki pekerjaan).
Dalam kategori status perkawinan, paling banyak terjadi bunuh diri pada kategori
orang yag sudah menikah, yaitu berjumlah 29 orang, dan paling banyak terjadi
pada jenis kelamin laki-laki yang melakukan bunuh diri, yaitu berjumlah 39 orang
(75%). | en_US |