dc.description.abstract | Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap guru pengajar
bidang studi matematika kelas IX SMP Negeri 1 Pakusari, diketahui bahwa masih
banyak siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
Beberapa jenis kesalahan yang sering dilakukan siswa yakni kesalahan teorema,
kesalahan penggunaan data, dan kesalahan teknik. Metode pembelajaran yang
diterapkan di SMP tersebut adalah metode ekspositori.
Model pembelajaran reciprocal merupakan model pembelajaran yang
dirancang untuk memberikan wawasan bagi siswa dalam memahami apa yang dibaca
dengan didasarkan prinsip-pripsip pengajuan pertanyaan. Dalam pembelajaran
reciprocal, siswa diminta melakukan empat langkah strategi pemahaman, yaitu
membuat rangkuman, menyusun pertanyaan, mengklarifikasi pertanyaan dan
memprediksi materi.
Subjek penelitian adalah siswa kelas IXF SMP Negeri 1 Pakusari tahun ajaran
2012/2013, yang berjumlah 32 siswa. Alasan pemilihan subjek penelitian yaitu
kemampuan siswa atau hasil belajar dalam pelajaran matematika masih mengalami
kesenjangan yang sangat tinggi dan sebagian besar siswa kelas IXF banyak
melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika. Metode pengumpulan
data antara lain tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Proses penelitian diawali dengan dilaksanakan pembelajaran reciprocal yang
dilakukan dalam 2 siklus, yaitu siklus 1 pada materi mean, median, modus dan
jangkauan dan siklus 2 pada materi diagram batang, diagram garis dan diagram
lingkaran. Langkah pembelajaran yaitu dengan urutan fase menyampaikan tujuan dan
viii
memotivasi siswa, mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar,
langkah-langkah dalam pembelajaran reciprocal, dan memberikan penghargaan.
Penerapan Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Reciprocal dalam
Mengatasi Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika Kelas IX SMP Negeri 1
Pakusari Pokok Bahasan Statistika Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 dapat
terlaksana dengan lancar, meskipun ada beberapa kendala, yaitu pada pembentukan
kelompok, siswa kurang menerima pembagian kelompok yang telah ditetapkan oleh
guru. Siswa mengaku senang dengan penerapan pembelajaran ini, apalagi dengan
keberadaan LKS yang memudahkan siswa dalam memahami konsep dan diskusi
kelompok yang membuat siswa semangat dan antusias dalam belajar.
Hasil analisis data diperoleh bahwa keaktifan siswa selama pembelajaran ratarata
sangat aktif, rata-rata keaktifan siswa pada tiap siklus yaitu siklus I mencapai
78,84%, dan siklus 2 mencapai 87,11%. Berdasarkan analisa data pada hasil tes siswa
pada siklus 1 dan siklus 2 dapat diketahui bahwa dalam mengerjakan statistika, siswa
cenderung melakukan kesalahan teorema dan kesalahan teknik.
Pada siklus 1dan 2 diperoleh persentase efektivitas pembelajaran sebesar
51,32 % dengan kata lain pembelajaran kooperatif tipe reciprocal efektif untuk
mengatasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal statistika. | en_US |