OPTIMALISASI BIAYA BERDASARKAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER
Abstract
Kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam
jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk
melaksanakan tugas yang sasaranya telah ditetapkan dengan jelas. Kegiatan proyek
selalu bersifat dinamis, dengan intensitas dan jenis kegiatan yang berubah dalam
waktu relatif pendek bersifat komplek dan melibatkan banyak peserta baik dalam
maupun luar organisasi dan berlangsung sekali lewat dan resiko yang relatif tinggi,
sehingga selalu dibutuhkan penanganan yang berbeda – beda. Demikian juga pada
proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Jember yang berlokasi di
Jln. Slamet riadi Kabupaten Jember.
Proyek Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Jember
merupakan proyek APBNP yang terjadi pada pertengahan tahun. Sehingga proyek ini
dilaksanakan dengan alokasi waktu ± 70 hari dengan biaya proyek 8,591 M.
Dalam analisis ini digunakan lima metode pelaksanaan pengerjaan proyek.
Kelima metode tersebut menitikberatkan pada penyadiaan bekisting, yaitu mulai dari
penyediaan bekisting seluruh lantai, penyediaan bekisting empat lantai, penyediaan
bekisting tiga lantai, penyediaan bekisting dua lantai, sampai dengan penyediaan
bekisting satu lantai saja. Pengerjaan analisis berikut ini hanya dilakukan pada
struktur atas dan digunakan program Ms. Project yang digunakan untuk membantu
penjadwalan pekerjaan. Dari kelima metode pelaksanaan ini akan dicari jumlah biaya
yang paling optimal dan waktu pelaksanaannya.
Berdasarkan hasil analisa di atas maka jumlah biaya optimal dan waktu
pelaksanaan ditinjau dari jumlah pekerja yang disesuaikan dengan data proyek
didapatkan waktu untuk metode 1,2,3,4 sebesar 5,47 bulan dengan biaya yang paling
rendah adalah metode keempat yaitu sebesar Rp. 8.086.616.681. Hal ini disebabkan
karena penyediaan dua lantai bekisting saja sudah cukup, sehingga penyediaan
bekisting lebih dari dua lantai tersebut tidak merubah waktu pelaksanaan akibat
waktu delay umur beton minimal 14 hari dan waktu pelaksanaan perlantai1,58 bulan.
Berdasarkan analisa dengan menggunakan 5 metode didapatkan variasi waktu
yang kurang bagus sehingga dilakukan analisa lebih lanjut dengan menggunakan
metode yang sama tetapi jumlah pekerja tidak menggunakan data proyek dan variasi
waktu pelaksanaan perlantai yang berbeda. Berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan untuk pelaksanaan pekerjaan 12 hari per lantai didapatkan biaya optimal
proyek Rp.7.671.469.649 dengan waktu 3,6 bulan pada metode keempat. Untuk
pelaksanaan pekerjaan 6 hari per lantain didapatkan biaya optimal proyek
Rp.7.567.127.882 dengan waktu pelaksanaan 3,13 bulan pada metode keempat.
Berdasarkan hasil perhitungan analisa lanjutan diperoleh biaya yang paling optimal
yaitu pada metode 4 dengan variasi waktu 6 hari pelaksanaan pekerjaan per lantainya
dan jumlah biaya total proyek Rp. 7.567.127.882 serta total waktu pelaksanaan
proyek sebesar 3,13 bulan.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4149]