PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL PADA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDN PARIJATAH KULON 03 KAB.BANYUWANGI TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Fakta yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa tidak
bisa memahami isi dari materi dan pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru .
Keadaan tersebut menyebabkan 80% siswa tidak dapat mengerti dan memahami
penjelasan guru sehingga tidak ada respon dari siswa mengenai materi yang
diajarkan. Guru selalu mendominasi dalam kegiatan belajar mengajar, sebagai
hasilnya siswa sekedar memperoleh informasi dan kemudian menghafalnya, tanpa
memahami isi dari materi pembelajaran, padahal mengajar bukan lagi menyampaikan
pengetahuan melainkan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut
aktif dalam proses memperoleh informasi dan mengaitkan dengan apa yang telah
dimiliki siswa sehingga diharapkan siswa itu memahami dan memaknai dengan baik
pengetahuan di dalam pikirannya, hal inilah yang menyebabkan rendahnya hasil
belajar IPS siswa khususnya siswa kelas IV pada pokok bahasan bentuk-bentuk
peninggalan sejarah. Oleh karena itu guru harus membantu siswa untuk mengatasi
masalah tersebut yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang menarik,
dapat memahami materi pembelajaran dan sesuai dengan materi maupun
karakteristik siswa.
Model pembelajaran reciprocal bersifat memahami materi, model
pembelajaran reciprocal dibuat untuk membantu siswa memahami materi
pembelajaran, dan membantu guru menciptakan suasana pembelajaran yang aktif.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : (1) bagaimana penerapan model
pembelajaran reciprocal dalam mata pelajaran IPS pada sub pokok bahasan bentuk-
bentuk peninggalan sejarah dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IV SDN
Parijtah Kulon 03 Kab.Banyuwangi?; (2) apakah dengan meningkatnya aktivitas belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV sdn Parijatah Kulon 03
Kab.Banyuwangi dengan model pembelajaran reciprocal dalam mata pelajaran IPS
pada sub pokok bahasan bentuk-bentuk peninggalan sejarah. Berdasarkan Rumusan
Masalah tersebut maka, tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk meningkatkan
aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran reciprocal pada mata pelajaran IPS sub
pokok bahasan bentuk-bentuk peninggalan sejarah kelas IV SDN Parijatah Kulon 03
Kab.Banyuwangi Tahun Ajaran 2010/2011; (2) untuk meningkatkan hasil belajar
siswa terhadap pelajaran IPS sub pokok bahasan bentuk-bentuk peninggalan sejarah
kelas IV di SDN Parijatah Kulon 03 Kab.Banyuwangi Tahun Ajaran 2010/2011.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Parijatah Kulon 03
Kab.Banyuwangi yang terdiri dari 15 siswa. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Jenis
penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus.
Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 25 November 2010 sampai dengan 09
Desember 2010 dengan subjek penelitian siswa kelas IV SDN Parijtah Kulon 03
Kab.Banyuwangi. Data yang dikumpulkan berupa penilaian tes individu. Pada siklus
I presentase aktivitas belajar 53,8% dan pada siklus II persentase aktivitas belajar
sebesar 83,3% sehingga peningkatan aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II 29,5%.
Secara klasikal memenuhi kriteria yang di tetapkan yaitu aktif. Hasil belajar pada
pembelajaran siklus I ke siklus II juga meningkat, pada siklus I persentase hasil
belajar sebesar 40%, siklus II persentase hasil belajar sebesar 86,67% jadi memenuhi
SKM yang di tetapkan SDN Parijatah Kulon 03 yaitu sebesar 65%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa mengalami peningkatan
aktivitas belajar dan hasil belajar pada sub pokok bahasan bentuk-bentuk peninggalan
sejarah, persentase ketuntasan klasikal hasil belajar siklus I yaitu 40% dengan siswa
tuntas sebanyak 6 dari 15 siswa sedangkan persentase ketuntasan klasikal hasil
belajar siklus II yaitu 86,67% dengan siswa tuntas sebanyak 13 dari 15 siswa.
Peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 46,67%, dapat menciptakan
suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar dengan cara pembentukan kerjasama yang baik sehingga
dapat saling membantu kesulitan yang dihadapi satu sama lain, serta dapat
meningkatkan keakraban siswa.