ANALISIS LENDUTAN PADA JEMBATAN BENTANG PANJANG DENGAN SISTEM KONFIGURASI CABLE STAYED DAN SUSPENSION
Abstract
Jembatan bentang panjang merupakan konstruksi jembatan dimana seluruh
beban lalu lintas dan gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh kabel pemikul yang menumpu
pada dua pasang menara. Jembatan bentang panjang dibagi menjadi dua tipe, yaitu:
jembatan gantung dan jembatan cable stayed. Jembatan gantung merupakan suatu kabel
yang melintas diatas sungai atau laut dengan lantai (struktur jalur jalan) digantung pada
kabel tersebut. Sedangkan jembatan cable stayed adalah jembatan yang menggunakan
beberapa kabel yang menghubungkan jalan dengan pylon. Kabel ini diikat dengan
tegangan dan lurus (tidak melentur kecuali disebabkan berat sendiri). Yang menjadi ciri
khusus dari kedua jenis jembatan ini terlihat dari tatanan konfigurasi kabel yang
dimilikinya. Sistem kabel merupakan komponen utama pada jembatan bentang panjang
yang menjadi faktor utama terhadap kekuatan pada dek yang dimiliki jembatan bentang
panjang. Menurut hokum hooke dan Walther (1988), jembatan cable stayed lebih kuat
dari pada jembatan suspension. Hal ini disebabkan karena semakin panjang bentang,
semakin besar lendutan yang dihasilkan. Panjang kabel yang dimiliki jembatan
suspension lebih panjang dibandingkan dengan panjang kabel pada jembatan cable
stayed. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kekuatan yang dimiliki cable stayed
(67%) lebih besar dari pada jembatan suspension (33%), sehingga lendutan yang
dimiliki jembatan cable stayed lebih kecil (0.25 cm) dibandingkan dengan jembatan
suspension (0.26 cm).
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]