dc.description.abstract | Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif
dengan metode TAPPS dan yang menggunakan pembelajaran konvensional diuji
menggunakan ANAKOVA. Besarnya signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 atau
sangat signifikan dengan nilai rerata post test kelas kontrol adalah 46,88 dan kelas
eksperimen adalah 73,08. Hasil belajar afektif siswa di uji dengan Indipendent sample
T-test. Dari hasil uji tersebut diperoleh signifikasi sebesar 0,000 yang menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan perlakuan pembelajaran terhadap nilai afektif siswa
pertemuan pertama dan kedua. Hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih tinggi dari
kelas kontrol, dengan rerata nilai afektif kelas kontrol pertemuan pertama dan kedua
adalah 8,5455 dan 9,0303 dan kelas eksperimen 13,5429 dan 13,4857.
Hasil aktivitas siswa dihitung menggunakan rumus aktivitas (Pa). Kelas
kontrol memperoleh nilai sebesar 48,09% dan 49,76% kelas eksperimen memperoleh
nilai 67,50% dan 67,20%. Nilai aktivitas juga dihitung menggunakan Indipendent
sample T-test yang mendapat signifikansi sebesar 0,000 dengan kata lain terdapat
perbedaan perlakuan pembelajaran terhadap nilai aktivitas siswa pada pertemuan
pertama dan pertemuan kedua.
Efektivitas dihitung menggunakan Gain test untuk mengetahui berapa besar
efektivitas pembelajaran menggunakan metode TAPPS. Dari perhitungan diperoleh
rerata nilai Gain sebesar 0,529 (sedang) untuk kelas eksperimen. Kelas kontrol
diperoleh nilai Gain sebesar 0,158 (rendah) sehingga dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran TAPPS lebih efektif daripada metode konvensional (diskusi)
yang selama ini digunakan guru mata pelajaran biologi di SMP Negeri 10 Jember. | en_US |