KAJIAN INTRUSI AIR LAUT DI WILAYAH KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER
Abstract
Kecamatan Puger terletak di Kabupaten Jember bagian selatan, berbatasan
langsung dengan Samudra Hindia. Saat ini, kondisi kualitas sebagian air sumur di
wilayah Kecamatan Puger mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kesulitan air
bersih dirasakan sebagian warga Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger karena air asin
mencemari sumur-sumur mereka (Radar Jember, 2009). Kejadian yang serupa juga
dialami warga Desa Puger Kulon dan Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger sebagian
air sumur di kedua desa tersebut juga sudah terasa payau – asin (hasil observasi).
Akan tetapi, selama ini belum pernah diadakan penelitian yang membahas intrusi air
laut di wilayah tersebut sehingga mengingat pentingnya pemecahan masalah ini maka
perlu dilakukan kajian intrusi air laut di wilayah Kecamatan Puger. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui intrusi air laut di wilayah Kecamatan Puger. Manfaat dari
penelitian ini dapat menambah pengembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya
masalah intrusi air laut dalam bidang teknik sipil.
Penelitian ini menggunakan nilai daya hantar listrik (DHL) sebagai
pendekatan nilai keasinan air tanah. Pengukuran nilai DHL dilakukan pada 40 sumur
yang terdiri atas 29 titik sumur terdapat di Desa Puger Kulon dan 11 titik sumur
terdapat di Desa Puger Wetan. Pengolahan nilai DHL menggunakan program surfer
versi 8.0 dan AutoCAD 2009. Hasil pengolahan nilai DHL disajikan dalam bentuk
peta kontur isokonduktivitas. Kemudian dilakukan analisis hidrokimia yang berupa
perbandingan konsentrasi khlorida-bikarbonat (R) untuk mengetahui faktor penyebab
keasinan air tanah serta analisis kedalaman zona pertemuan antara air asin dari laut
dengan air tanah tawar (interface) menggunakan model Badon Ghijben-Herzberg.
Dari pengukuran nilai DHL didapat nilai DHL air sumur gali di lokasi
penelitian antar 480 - 11.770 μS/cm. Berdasarkan klasifikasi tingkat keasinan air
tanah yang dikeluarkan oleh Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin (PAHIAA), Jakarta
maka air tanah di daerah penelitian tergolong pada klasifikasi air tanah tawar, air
tanah agak payau, dan air tanah payau. Klasifikasi air tanah tawar dijumpai pada 25
titik sumur dengan nilai DHL mulai dari 480 μS/cm hingga mencapai 1.480 μS/cm.
Klasifikasi air tanah agak payau dijumpai pada 12 titik sumur dengan nilai DHL
antara 1.550 μS/cm – 3.040 μS/cm. Klasifikasi air tanah payau dijumpai pada 3 titik
sumur dengan nilai DHL 6.350 μS/cm - 11.770 μS/cm.
Dari analisis hidrokimia didapat nilai perbandingan konsentrasi khloridabikarbonat
(R)
>
0,5
yaitu:
1,08;
0,78;
0,73
dan
0,63.
Dengan
demikian,
berdasarkan
klasifikasi
tingkat intrusi air laut menurut Todd, faktor penyebab keasinan air tanah
pada lokasi penelitian akibat intrusi air laut, kecuali bagian utara lokasi penelitian.
Pada wilayah Desa Puger Kulon bagian utara keasinan air tanah yang dijumpai pada
sumur gali PK26 akibat penyusupan air limbah industri. Sedangkan pada wilayah
Desa Puger Wetan bagian utara keasinan air tanah yang dijumpai pada sumur gali
PW9 berasal dari air connate.
Intrusi air laut terjadi di bagian selatan lokasi penelitian. Di Desa Puger Kulon, intrusi
air laut rata-rata mencapai 1,309 km kearah daratan, mulai dari Dusun Mandaran I,
Dusun Mandaran II, Dusun Krajan II bagian selatan dan sebagian kecil wilayah
Dusun Kauman. Di Desa Puger Wetan, intrusi air laut rata-rata mencapai 1,370 km
kearah daratan, yang terdiri atas Dusun Mandaran dan sebagian kecil wilayah Dusun
Krajan. Hal ini, ditunjukan dengan nilai DHL pada lokasi tersebut > 1.500 μS/cm
dan nilai perbandingan konsentrasi khlorida-bikarbonat antara 0,5 - 1,3, yang berarti
telah terjadi intrusi air laut dengan tingkat rendah. Intrusi air laut terjadi karena
adanya aliran air asin dari laut melalui K. Bedadung dan K. Kapuran yang kemudian
masuk kelalam akuifer di kedua desa tersebut. Hal ini dibuktikan, dari hasil
perhitungan kedalaman interface menggunakan model Badon Ghijben–Herzberg
terlihat bahwa kedalaman interface berada jauh dibawah dasar sumur.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]