ANALISIS FUNGSI PRODUKSI COBB DOUGLAS DENGAN METODE ITERASI GAUSS NEWTON
Abstract
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan hubungan
antara tingkat output yang dihasilkan dengan input-input yang digunakan. Ada
beberapa macam fungsi produksi, salah satunya adalah fungsi produksi Cobb
Douglas serperti yang dibahas dalam penelitian ini. Untuk menganalisis fungsi
produksi Cobb Douglas sebelumnya digunakan regresi linier berganda melalui
transformasi logaritma. Bedanya pada penelitian yang dilakukan Human (2010) cara
menganalisis fungsi produksinya diselesaikan dengan transformasi regresi linier
berganda, sedangkan pada penelitian ini menggunakan metode nonlinier yaitu metode
iterasi Gauss Newton.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan parameterparameter
yang belum diketahui pada model. Fungsi produksi Cobb Douglas yang
dimodelkan disini memiliki empat parameter β yang akan diestimasi. Untuk
menyelesaikan perhitungan, dalam penelitian ini digunakan program Matlab 7.8.0.
Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder tentang jumlah
produksi kacang panjang pada Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember musim tanam
2010 yang sebelumnya dianalisis dengan regresi linier berganda.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan didapatkan hasil penaksiran
parameter yaitu A=7,935; β1=0,204; β2=0,407; β3=0,614 dan β4=0,157, sehingga
model Cobb Douglas yang dihasilkan dari metode iterasi Gauss Newton adalah
𝑄 = 7,935 X1
0,204X2
0,407X3
0,614X4
0,157. Hasil perhitungan ini kemudian dibandingkan
dengan hasil pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Human (2010), yaitu
ix
dengan membandingkan data asli dengan prediksi yang dihasilkan melalui model
Gauss Newton dan prediksi yang dihasilkan melalui regresi linier berganda. Hasil
analisis yang didapatkan dari transformasi regresi linier berganda yaitu A=2,002;
β1=0,331; β2=0,446; β3=0,498; dan β4=0,222, sehingga model Cobb Douglas yang
dihasilkan dari metode transformasi regresi linier berganda adalah
𝑄 = 2,002 X1
0,331 X2
0,446 X3
0,498 X4
0,222 . Secara keseluruhan prediksi dengan metode
nonlinier melalui iterasi Gauss Newton lebih dekat dengan data asli dibandingkan
dengan prediksi pada metode regresi linier berganda melalui transformasi logaritma.
Jumlah kuadrat galat pada metode nonlinier lebih kecil dibandingkan jumlah kuadrat
galat pada regresi linier berganda, sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan
bahwa model Cobb Douglas dengan metode nonlinier melalui iterasi Gauss Newton
lebih baik.