STRATEGI PENGURUS KOPERASI SEKOLAH UNTUKMENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM BERKOPERASI DI SMKN 1 TANGGUL TAHUN 2012/2013
Abstract
Permasalahan yang ada di beberapa koperasi sekolah adalah kurangnya
partisipasi aktif siswa dalam pelaksanaan kegiatan koperasi sekolah. Oleh, karena
itu untuk mengelola koperasi sekolah dibutuhkan strategi yang tepat agar
partisipasi siswa meningkat sehingga koperasi dapat berkembang dengan baik
sesuai dengan apa yang diharapkan. Begitu juga dengan koperasi sekolah SMKN
1 Tanggul (KOSMETA). Kosmeta adalah suatu organisasi sekolah berupa
koperasi siswa SMKN 1 Tanggul. Kosmeta berperan cukup penting dalam hal
pengadministrasian sekolah. Koperasi SMKN 1 Tanggul (KOSMETA) telah
mendapatkan surat izin dari badan hukum dan mempunyai beberapa prestasi
setelah mengikuti berbagai lomba dibidang koperasi. Untuk meningkatkan
partisipasi siswa dalam berkoperasi, pengurus koperasi SMKN 1 Tanggul
mempunyai beberapa strategi agar koperasi berkembang dengan baik sesuai
dengan yang diharapkan. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive, lokasi yang
ditetapkan dalam penelitian ini bertempat di koperasi sekolah SMKN 1 Tanggul.
Penelitian ini adalah termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang
digunakan adalah sumber primer dan sumber sekunder dan metode yang penulis
gunakan dalam memperoleh data adalah metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan bahwa strategi pengurus
koperasi yang digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa adalah melakukan
penyuluhan bekerja sama dengan OSIS di bawah pembinaan guru dan
memberikan motivasi kepada semua anggota untuk ikut serta dalam proses
pengambilan keputusan secara bersama, mengikutsertakan siswa secara langsung
dalam permodalan koperasi, menyediakan kebutuhan utama para siswa yang menjadi konsumen,dan memberikan kemudahan-kemudahan dan fasilitas untuk
koperasi sertamembuat jadwal piket praktek siswa pelaksana harian koperasi.
Beberapa strategi tersebut juga didukung dengan adanya kebijakan dari kepala
sekolah, penyediaan sumber belajar, serta penyediaan kebutuhan pendukung.
Strategi tersebut digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam
pengambilan keputusan dalam rapat anggota, partisipasi siswa dalam kontribusi
modal, partisipasi dalam pemanfaatan layanan koperasi, dan partisipasi dalam
pengawasan koperasi. Dengan hasil penelitian sebagaimana diuraikan di atas
maka beberapa saran yang disampaikan adalah bagi pengurus koperasi sebaiknya
mengetahui tugas masing-masing dan pembagian kerja bisa lebih jelas dan
terorganisir, sebaiknya menyusun program-program yang dapat mengikutsertakan
semua siswa agar memberi manfaat pengalaman kepada siswa untuk memimpin
dan mengendalikan organisasi dan bisnis. Bagi kepala sekolah dan pengurus
diharapkan agar lebih memaksimalkan strategi yang sudah ada dan dikembangkan
lagi agar siswa lebih tertarik pada koperasi sekolah.