Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Missouri Mathematics Project Berbantuan Media Pembelajaran E-learning Moodle Pada Pokok Bahasan Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Kelas XI IPS Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.
Abstract
Dalam dunia pendidikan, pemilihan pendekatan dan model pembelajaran
yang tepat adalah suatu hal yang harus diperhatikan. Pemilihan pendekatan yang tepat
akan memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran. MMP yang secara
empiris melalui penelitian dikemas dalam struktur yang hampir sama dengan Strutur
Pengajaran Matematika yang lebih mengutamakan pemahaman konsep dan latihan
soal. MMP ditekankan pada pembelajaran efektif untuk matematika berpusat pada
pengajaran yang meningkatkan keaktifan siswa. Dengan Moodle pembelajaran bisa
berjalan lebih efektif karena memanfaatkan waktu ketika siswa berada di rumah.
Dengan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dan dirumah diharapkan
pemahaman siswa lebih kuat dan waktu luang yang mereka miliki tidak ditujukan
untuk kegiatan yang negatif. Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe MMP ini sangat cocok apabila dikemas secara rapi di
web khususnya Moodle.
Perangkat yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku Siswa, Tes
Hasil Belajar (THB) dan E-learning Moodle. Model pengembangan perangkat yang
digunakan beracuan pada model 4D. Berdasarkan hasil penilaian dan validasi,
perangkat pembelajaran direvisi dan hasilnya disebut Draft 2 yang layak untuk
diujicobakan. Uji Coba perangkat pembelajaran dilaksanakan di SMA Negeri 4
Jember pada tanggal 28 Maret hingga 8 April 2013. Hasil uji coba digunakan sebagai
viii
masukan untuk memperbaiki kualitas perangkat pembelajaran dan hasilnya disebut
draft 3 (produk).
Dari hasil validasi perangkat pembelajaran diperoleh koefisien validitas RPP,
LKS, Buku Siswa, THB dan E-learning moodle berturut-turut adalah 0,96; 0,94;
0,90; 0,93 dan 0,92. Perangkat tersebut dikatakan valid atau layak karena skor atau
koefisien validitasnya lebih dari 0,60 yang berarti koefisien validitas tinggi atau
sangat tinggi. Persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada
pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga, berturut-turut adalah 89,74%, 92,30%,
dan 97,43%. Hal ini menunjukkan perangkat pembelajaran tersebut telah memenuhi
kriteria kepraktisan.
Persentase aktivitas siswa pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga,
berturut-turut adalah 85,11%, 87,5%, dan 91,07% dengan rata-rata tiga pertemuan
tersebut adalah 87,89%. Dari analisis angket yang telah diisi oleh 34 siswa diperoleh
bahwa ≥80% siswa memberikan respon positif terhadap seluruh aspek yang
ditanyakan dalam angket. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memberikan respon baik terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Dari
analisis validitas 7 butir soal THB terdapat 3 butir soal yang nilai validitasnya cukup
dan 4 butir soal yang nilai validitasnya tinggi. Berarti secara keseluruhan alat evaluasi
ini dikatakan valid. Dari hasil analisis reliabilitas THB diperoleh nilai 0,62 yang
berarti bahwa reliabilitas alat evaluasi berkategori tinggi.
Sedangkan dari analisis Tes Hasil Belajar menunjukkan bahwa terdapat
85,3% siswa yang mencapai skor minimal 60. Sehingga dapat disimpulkan perangkat
pembelajaran matematika model MMP dan berbantuan e-learning ini sudah
memenuhi kriteria keefektifan. Berdasarkan kriteria-kriteria kualitas perangkat
pembelajaran yang cukup terpenuhi, dihasilkan perangkat pembelajaran matematika
model MMP dan berbantuan e-learning pada pokok bahasan fungsi komposisi dan
fungsi invers kelas XI IPS yang layak dan dapat digunakan oleh guru tingkat SMA
jurusan IPS untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika.