FAKTOR SOSIAL BUDAYA DAN ORIENTASI MASYARAKAT DALAM BEROBAT(Studi Atas Perilaku Berobat Masyarakat Terhadap Praktek Dukun Ponari)
Abstract
Fenomena dukun Ponari sempat menyita perhatian masyarakat Indonesia beberapa tahun
yang lalu, cerita kemunculan dukun Ponari dengan batu saktinya sebagai media penyembuhan
dengan cara di celupkan ke air. Kabar tentang kehebatan Ponari ini terus meluas hingga
menyebabkan jumlah pasien yang berobat kerumah Ponari dari hari kehari semakin meningkat.
Tindakan masyarakat yang datang ke Dukun Ponari itu tidak terlepas dari peran budaya yang ada
di masyarakat kita terhadap hal-hal yang bersifat mistis. Percaya terhadap kesaktian batu yang
dimiliki Ponari itu merupakan sebuah budaya yang mengakar dan bertahan dimasyarakat sebagai
bagian dari kearifan lokal.
Pemahaman masyarakat terhadap hal-hal yang dipercayai secara turun-temurun
merupakan bagian dari kearifan lokal yang sulit untuk dilepaskan. Hingga pemahaman magis
yang irasional terhadap pengobatan melalui dukun seperti diatas sangat dipercayai oleh
masyarakat. Peranan budaya dan kepercayaan yang ada dimasyarakat itu diperkuat oleh
rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi.
Ketertarikan peneliti pada fenomena Dukun Ponari adalah bagaimana fenomena yang
berkembang pandangan masyarakat tentang fenomena yang terjadi dan yang melatarbelakangi
tindakan masyarakat desa Balongsari terhadap praktek dukun Ponari.
Tujuan penelitian untuk mengetahui dan memahami apa yang melatarbelakangi dari
tindakan masyarakat desa Balongsari terhadap praktek dukun Ponari dan faktor yang mendorong
perilaku masyarakat dalam berobat. Penelitian ini mendeskripsikan tindakan dan perilaku
masyarakat desa Balongsari dalam berobat dengan fenomena yang terjadi dilapangan kemudian
menganalisa dan diambil sebuah kesimpulan.