PERILAKU PENGEMIS DI ALUN-ALUN KOTA PROBOLINGGO
Abstract
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku pengemis di alunalun
kota Probolinggo? Dengan fokus kajian penelitian yang lebih melihat
mengenai penyebab dan perilaku pengemis yang ada di Alun-alun kota
Probolinggo. Tujuan dari penelitian ini untuk dapat mendeskripsikan serta
menganalisis mengenai perilaku pengemis di Probolinggo. Manfaat yang bisa
diperoleh dari penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai perilaku
pengemis di Probolinggo serta untuk menjadi referensi bagi pihak yang akan
melakukan kajian mengenai perilaku pengemis.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan tipe penelitian
deskriptif kualitatif. Penulis akan memaparkan mengenai bagaimana perilaku
pengemis di Probolinggo sebenarnya. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 4
orang pengemis yang berada di Alun-alun kota Probolinggo dengan mengambil
usia yang berbeda. Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih dua bulan.
Sedang untuk penentuan informan digunakan teknik purposive sampling.
Pemenuhan kebutuhan dasar manusia membuat orang melakukan berbagai macam
cara untuk dapat memenuhinya, meskipun dengan mengemis. Di Alun-alun kota
Probolinggo usia pengemis bervariasi dengan pendidikan yang kebanyakan tidak
tamat sekolah dasar. Kondisi ekonomi mereka meskipun pengemis, tidak menutup
kemungkinan bahwa itu hanyalah kedok, karena sebenarnya ada juga pengemis
kaya. Penyebab mereka mengemis ada empat, pertama karena faktor struktural
dimana keterbatasan fisik yang mengakibatkan pengemis tidak bisa memasuki
sektor usaha formal. Kedua, karena faktor fisik yaitu cacat atau lumpuh. Ketiga
karena rasa malas untuk bekerja. Keempat, mengemis dilakukan untuk
mendapatkan suatu imbalan. Mereka merasa bahwa mengemis adalah hal yang sangat mudah untuk mendapatkan penghasilan atau reward atau ganjaran yang
berlimpah. Reward yang mereka dapat disaat pertama kali mengemis, dengan
mendapat banyak uang tanpa harus bersusah payah, membuat mereka terus
menerus menekuni hal tersebut dan tidak mau berusaha untuk beralih profesi
dengan bekerja yang lebih layak dan diterima oleh masyarakat. Dan banyak cara
atau strategi-strategi yang bisa mereka lakukan untuk dapat menarik rasa iba dari
para pengunjung.