PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI KEGIATAN MEMBUAT RINGKASAN SISWA KELAS IV SDN TANJUNGREJO 01 WULUHAN TAHUN AJARAN 2010 / 2011
Abstract
Pembelajaran Bahasa Indonesia dikembangkan melalui empat aspek
keterampilan utama yaitu keterampilan membaca, mendengarkan, menulis dan
berbicara. Keempatnya diajarkan secara terpadu dan dijadikan fokus dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Pembelajaran membaca merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pelajaran Bahasa Indonesia. Di kelas IV, pembelajaran membaca
pemahaman bertujuan agar siswa mampu membaca teks bacaan dan menceritakan
kembali secara ringkas isi cerita yang dibacanya dalam tulisan. Berdasarkan observasi
awal pada siswa diketahui bahwa kemampuan siswa dalam membaca pemahaman
masih rendah. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang sebagian besar masih tidak bisa
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru tentang bacaan yang telah dibacanya,
siswa tampak kurang berminat dan kurang tertarik dengan pembelajaran membaca
pemahaman. Selama ini siswa mengganggap pembelajaran membaca sangat
membosankan. Penyebab dari permasalahan yang muncul pada saat pembelajaran
membaca adalah : 1) guru langsung memberikan tugas kepada siswa, 2) siswa
beranggapan bahwa membaca merupakan kegiatan yang mudah dilakukan, sehingga
tidak memerlukan tingkat perhatian dan konsentrasi yang lebih. Untuk mengatasi
beberapa permasalahan tersebut, di upayakan pemecahan yang tepat, di antaranya
adalah melatih dan membiasakan siswa membuat ringkasan bacaan yang telah di
bacanya. Karena membuat ringkasan merupakan dasar yang paling penting dalam
membaca pemahaman. Membuat ringkasan dapat memudahkan siswa dalam
memahami isi yang terkandung dalam sebuah bacaan. Oleh karena itulah, peneliti
melakukan penelitian tindakan untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran
membaca pemahaman pada siswa kelas IV melalui kegiatan membuat
ringkasan.Masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut : 1) bagaimanakah proses
peningkatan kemampuan membaca pemahaman melalui kegiatan membuat ringkasan
pada siswa kelas IV SDN Tanjungrejo 01 , 2) bagaimanakah hasil belajar kemampuan
membaca pemahaman setelah dilaksanakan pembelajaran melalui kegiatan membuat
ringkasan. Tujuan yang di capai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan : 1)
proses peningkatan kemampuan membaca pemahaman melalui kegiatan membuat
ringkasan cerita siswa kelas IV SDN Tanjungrejo 01 Wuluhan, 2) hasil belajar
membaca pemahaman dalam membuat ringkasan cerita siswa kelas IV SDN
Tanjungrejo 01 Wuluhan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan
Kelas yang terdiri dari dua siklus. Siklus I alokasi waktu yang digunakan 2 x 35
menit, sedangkan pada siklus II alokasi waktu yang digunakan 3 x 35 menit. Hal ini
dikarenakan di siklus II, guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok agar
hasil belajar siswa lebih baik daripada siklus I. Data dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN
Tanjungrejo 01 Wuluhan. Dengan jumlah siswa, terdiri dari 10 laki-laki dan 16
perempuan. Teknik pengumpulan data adalah teknik observasi, teknik tes, wawancara
dan dokumentasi.
Proses pembelajaran membaca pemahaman melalui kegiatan membuat
ringkasan pada siklus I berbeda dengan siklus II. Kegiatan perencanaan pada siklus I
belum terlaksana dengan baik, guru tidak memberikan motivasi pada saat
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman tidak sesuai dengan
waktu yang telah dialokasikan, guru kurang bisa mengefektifkan teks cerita dalam
pembelajaran, guru tidak melaksanakan tindak lanjut karena waktu pembelajaran
melebihi dari waktu yang dialokasikan. Pada siklus II perencanaan menjadi lebih
baik, karena alokasi waktu pembelajaran yang digunakan lebih banyak dibandingkan
siklus I, sehingga siswa lebih banyak mendapatkan bimbingan dari guru. Di siklus II,
guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok agar hasil belajar siswa lebih baik
dibandingkan siklus I.
Hasil belajar kemampuan membaca pemahaman siswa melalui kegiatan
membuat ringkasan diketahui dari rata-rata siswa yang mencapai nilai ≥ 60 pada
prasiklus sebanyak 6 siswa atau 23 % dari total 26 siswa, pencapaian nilai tersebut
dikarenakan sebagian besar siswa belum dapat menentukan kalimat utama setiap
paragraf dan meringkas isi cerita yang telah dibacanya dengan runtut. Pada siklus I
siswa yang mencapai nilai ≥ 60 meningkat menjadi 12 siswa dengan rata-rata nilai
52,11 atau sebesar 46 % dari total 26 siswa, peningkatan persentase jumlah siswa
pada siklus I ini dikarenakan sebagian siswa sudah mulai dapat menentukan kalimat
utama setiap paragraf tetapi sebagian besar siswa masih belum dapat menentukan
kalimat utama dan meringkas isi cerita dengan runtut, sehingga belum mencapai
ketuntasan nilai. Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 60 menjadi 21
siswa dengan rat-rata nilai 77,30 atau sebesar 81 % dari total 26 siswa. Artinya, pada
siklus II sudah mencapai ketuntasan nilai, peningkatan pada siklus II dikarenakan
sebagian besar siswa sudah dapat menentukan kalimat utama dalam setiap paragraf
dan meringkas isi cerita dengan runtut. Artinya, pada siklus I ke siklus II terjadi
peningkatan 9 siswa atau sebesar 34,6 %. Dengan demikian dari prasiklus ke siklus II
terjadi peningkatan sejumlah 15 siswa atau sebesar 57,7 %.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran membaca pemahaman melalui kegiatan membuat
ringkasan terlaksana sesuai perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan.
Perencanaan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pembelajaran yang dibuat oleh
guru. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan melibatkan siswa dengan
bimbingan guru dalam mengerjakan lembar kerja serta membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan penambahan alokasi waktu pembelajaran, sehingga siswa
lebih termotivasi dalam pembelajaran membaca pemahaman melalui kegiatan
membuat ringkasan. Perhatian siswa sangat tampak dan sudah mengalami
perkembangan, siswa sudah dapat menentukan kalimat utama pada tiap-tiap paragraf
dan dapat membuat ringkasan bacaan yang telah dibacanya.
Saran kepada guru SD khususnya guru kelas IV hendaknya lebih sabar dalam
menghadapi siswa dan meningkatkan kreativitas dalam mengajar khususnya dalam
pembelajaran membaca agar hasilnya lebih maksimal. Disarankan bagi calon peneliti
selanjutnya hendaknya dapat melakukan penelitian serupa dengan menggunakan
pembelajaran yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif pembelajaran
membaca pemahaman. Bagi Siswa yang telah berhasil meningkatkan kemampuan
membaca, hendaknya terus mengembangkan kemampuannya dengan banyak berlatih
dan belajar agar bisa menggunakan kegiatan membuat ringkasan pada materi – materi
Bahasa Indonesia selanjutnya.