dc.description.abstract | Sekolah Luar Biasa adalah salah satu jenis sekolah yang bertanggung jawab
melaksanakan pendidikan untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus. Kegiatan
belajar-mengajar di Sekolah Luar Biasa dilaksanakan dengan maksud untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan
efisien, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran. KTSP merupakan
kurikulum yang terbaru yang diterapkan di Indonesia walaupun pelaksanaannya
masih belum maksimal. Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji sejauh mana
pelaksanaan KTSP pada pembelajaran Matematika di SMP LB dimana kondisi siswa
yang terbatas sehingga diduga penerapan KTSP disana kurang maksimal, maka
peneliti tertarik mengambil judul tersebut diatas. Tujuan penelitian ini untuk : a)
Mendeskripsikan penerapan KTSP pada pembelajaran matematika yang terkait
dengan standar isi, standar proses, dan standar penilaian. b) Mendeskripsikan
kendala-kendala apa saja yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan KTSP
pada pembelajaran Metematika. c) Mendeskripsikan kesesuain kurikulum yang
diterapkan di SMP LB TPA Jember dalam pembelajaran matematika berdasarkan
KTSP.
Penelitian diawali dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas butir angket,
setelah setiap butir angket diuji, angket yang tidak valid dibuang dan yang velid
digunakan untuk mengumpulkan informasi. Metode penelitian yang digunakan
adalah wawancara kepada guru matematika SMP, observasi kelas, dokumentasi arsiparsip
sekolah serta penyebaran angket kepada responden yaitu satu guru matematika
SMPLB-A dan satu guru SMPLB-B.
viii
Penerapan kerikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam pembelajaran
matematika di SMPLB itu tidak harus mengikuti semua yang telah ditetapkan oleh
pemerintah tapi dalam proses penerapannya harus disesuaikan dengan kebutuhan
siswa. Penerapan KTSP di SMPLB bisa dikatakan kurang maksimal karena memang
tidak ada suatu aturan khusus yang menjadi acuan bagi guru karena aturan-aturan dari
pemerintah selalu mengacu pada pendidikan biasa, jadi untuk menerapkan suatu
KTSP di SMPLB itu harus dilakukan banyak modifikasi. Secara umum dari hasil
penelitian diperoleh bahwa kesesuaian kurikulum yang diterapkan di SMPLB-A dan
SMPLB-B berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tidak sama,
SMPLB-A menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam
pembelajaran matematika hanya sekitar 67,22% yaitu dengan kategori cukup untuk
tingkat kesesuaiannya, sedangkan persentase untuk SMPLB-B dalam menerapkan
KTSP pada pembelajaran matematika mencapai 82% dan ini dikategorikan baik.
Dengan demikian penerapan KTSP di SMPLB-A cukup sesuai dan penerapan KTSP
di SMPLB-B sudah sesuai.
Dari penelitian yangtelah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: a) Kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) di SMPLB TPA Jember terkait dengan standar isi,
standar prose, dan standar penilaian secara umum telah diterapkan, namun dalam
proses penerapannya ada modifikasi yang dilakukan oleh guru untuk menyesuaikan
dengan kondisi siswa. b) kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan KTSP
adalah tidak ada standar baku untuk SMPLB, kurangnya media pembelajaran,
kurangnya motivasi belajar siswa, pengawas pendidikan yang ada bukan dari orang
yang paham PLB. c) kesesuaian KTSP di SMPLB-A cukup dengan persentase
67,22% sedangkan di SMPLB-B kesesuaiannya baik dengan persentase 82%. | en_US |