Show simple item record

dc.contributor.authorNur Holifatuz Zahro
dc.date.accessioned2013-12-27T02:44:55Z
dc.date.available2013-12-27T02:44:55Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM040210402221
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13255
dc.description.abstractWacana berita Pemilukada kabupaten Situbondo di harian Radar Banyuwangi memuat berbagai unsur seperti pelaku perbuatan, penderita perbuatan, pelengkap perbuatan, perbuatan yang dilakukan oleh pelaku, dan tempat perbuatan. Unsur itu sering kali harus diulang-ulang untuk mengacu kembali atau memperluas makna. Oleh karena itu, pemilihan kata serta penempatannya harus tepat sehingga wacana tidak hanya kohesif, tetapi juga koheren. Dengan kata lain, referensinya atau pengacuannya harus jelas. Hubungan referensi menandai hubungan kohesif wacana melalui pengacuan. Pengacuan atau referensi adalah bentuk kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain yang mendahului atau mengikutinya. Penulis menganggap perlu untuk mengangkat wacana berita Pemilukada di harian Radar Banyuwangi karena dengan meneliti referensi (pengacuan) pada wacana tersebut akan diketahui secara jelas bagaimana penggunaan penanda-penanda referensi yang terdapat di dalamnya. Penelitian ini menitikberatkan pada referensi (pengacuan) karena dalam wacana berita Pemilukada di harian Radar Banyuwangi. banyak ditemukan bentuk pengacuan. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana wujud penanda hubungan referensi yang terdapat pada wacana berita Pemilukada kabupaten Situbondo dalam surat kabar harian Radar Banyuwangi, 2) bagaimana ketepatan penggunaan penanda hubungan referensi yang terdapat pada wacana berita Pemilukada kabupaten Situbondo dalam surat kabar harian Radar Banyuwangi, 3) bagaimana variasi penggunaan penanda hubungan referensi yang terdapat pada wacana berita Pemilukada kabupaten Situbondo dalam surat kabar harian Radar Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud penanda hubungan referensi, ketepatan penggunaan penanda hubungan referensi serta variasi penggunaannya yang terdapat pada wacana berita Pemilukada Kabupaten Situbondo dalam surat kabar harian Radar Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara teoritis yaitu pendekatan analisis wacana, sedangkan secara metodologis digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian diambil dari penggalan wacana berita yang memuat informasi tentang Pemilukada yang diindikasikan mengandung penanda referensial dalam surat kabar harian Radar Banyuwangi edisi bulan Juni-Juli 2010. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Selanjutnya, data dianalisis dengan metode distribusional, yaitu metode yang digunakan untuk tujuan-tujuan analisis wacana secara internal. Metode distribusional dijabarkan dengan teknik subtitusi. Teknik subtitusi (teknik ganti) adalah teknik analisis kalimat atau rangkaian kalimat dengan cara mengganti bagian atau unsur kalimat tertentu dengan unsur lain di luar kalimat yang bersangkutan. Hasil penelitian ini menunjukkan wujud penanda referensial dalam surat kabar tersebut meliputi saya, kami, kita, anda, kalian, dia, beliau, -nya, mereka, ini, itu, sana, begini, begitu, demikian, berikut, tersebut, se-, sama, seperti, lebih..., yang lebih…, lebih…dari pada, ter-. Wujud penanda referensial tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan tempat acuannya, meliputi pengacuan endofora dan pengacuan eksofora; berdasarkan tipenya meliputi referensi persona, referensi demonstrative, dan referensi komparatif. Dalam wacana berita Pemilukada di harian Radar Banyuwangi, juga ditemukan beberapa bentuk penggunaan penanda hubungan referensi yang kurang tepat, baik pengacuan eksofora ataupun endofora. Penggunaan penanda referensial dimaksudkan untuk menghindari terjadinya repetisi yang berakibat pada ketidaklogisan susunan kalimat dan demi terciptanya variasi penggunaan kalimat-kalimat yang menyusun struktur wacana. Bentuk variasi yang ditemukan dalam wacana berita Pemilukada meliputi; (1) variasi penggunaan penanda referensial persona, (2) variasi penggunaan penanda referensial demonstratif, (3) kombinasi variasi penggunaan penanda referensial persona dan demonstratif, dan (4) variasi penggunaan penanda referensial komparatif. Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para guru bahasa Indonesia di SMP, SMU dan sekolah sederajat, pengajar di Perguruan Tinggi khususnya Program Bahasa Indonesia, yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, serta sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain untuk mengkaji wacana tulis dari sudut pandang dan objek yang berbeda.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040210402221;
dc.subjectPENANDA HUBUNGAN REFERENSI , PEMILUKADAen_US
dc.titlePENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PEMILUKADA KABUPATEN SITUBONDO DI HARIAN “RADAR BANYUWANGI”en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record