dc.description.abstract | Homoptera merupakan salah satu ordo dalam kelas insekta (serangga) yang
memiliki ciri-ciri sayap depan mempunyai sifat seragam seluruhnya, berselaput tipis
atau agak menebal dan sayap belakang berselaput tipis. Serangga anggota ordo
Homoptera adalah pemakan tumbuhan (fitofagus), sehingga merupakan hama yang
merusak tidak hanya pada tanaman kopi namun juga pada berbagai tanaman
budidaya lainnya, sehingga Homoptera peranan yang penting di lingkungan dan
sangat strategis untuk dipelajari di sekolah.
Di Sekolah Menengah Atas (SMA), serangga (Insekta) khususnya ordo
Homoptera merupakan salah satu materi yang dipelajari pada pelajaran Biologi,
dimana hakikat belajar biologi adalah belajar tidak hanya mementingkan aspek
pengetahuan, akan tetapi juga harus mampu mengungkap proses biologi. Untuk
mengungkap aspek proses, maka belajar biologi dapat melibatkan berbagai situasi
belajar. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar
Biologi adalah dengan memaksimalkan lingkungan sebagai sumber belajar. Dalam
rangka mendukung usaha tersebut maka serangga yang diperoleh dalam penelitian ini
dimanfaatkan dalam penyusunan sumber belajar berupa buku panduan lapang.
Proses koleksi serangga Homptera dalam penelitian ini menggunakan metode
cluster random sampling dengan teknik plot serta alat berupa beating trays. Serangga
yang diperoleh kemudian diidentifikasi hingga tingkat genus. Sebelas genus serangga
yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu genus Endria, Liorhina, Memnonia,
Empoasca, Cochlorhinus, Ceratagallia, Graminella, Aphrodes, Sophonia,
Parazyginella, dan Macrosteles. Dari hasil tersebut, diperoleh nilai indeks
keanekaragaman sebesar 2,20. Keanekaragaman serangga Homoptera di Kebun
Blawan ini tergolong tinggi, karena nilai indeks keanekaragaman tersebut mendekati
nilai indeks keanekaragaman maksimal sebesar 2,29. Kepadatan populasi serangga
Homoptera sebesar 13,00 individu pada masing-masing plot yang berukuran 4m x
5m. Kepadatan tertinggi terdapat pada genus Liorhina yaitu sebesar 3,00 individu per
plot, dan terendah pada genus Parazyginella yaitu sebesar 0,42 individu per plot.
Untuk mempermudah pemanfaatan serangga hasil penelitian sebagai sumber
belajar, maka hasil penelitian disusun menjadi buku panduan lapang. Penyusunan
buku panduan lapang berdasarkan metode pengembangan Four-D Models dengan
beberapa modifikasi. Metode ini terdiri dari empat tahap, yaitu pendefinisasian,
perancangan, pengembangan, dan penyebaran, pada penelitian ini dilakukan hingga
tahap pengembangan. Tahap ini berakhir dengan melakukan uji validasi produk hasil
penelitian, kemudian dilakukan revisi atau perbaikan produk.
Uji validasi dilakukan oleh tim ahli, yang terdiri dari tim dosen pengajar di
FKIP Universitas Jember dan tim guru biologi SMA Negeri di Kabupaten Jember.
Uji validasi produk dari validator Dosen I diperoleh skor 52 atau nilai sebesar 86,7.
Uji validasi dari validator Dosen II diperoleh skor 43 atau 71,7. Uji validasi dari
validator Guru I memperoleh skor 53 atau 88,3 dan dengan validator Guru II
memperoleh skor 52 atau 86,7.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) tingkat keragaman
Homoptera di kebun Blawan tergolong tinggi, dengan nilai indeks keragaman sebesar
2,20 mendekati nilai indeks keragaman maksimal sebesar 2,29; (2) densitas serangga
Homoptera sebesar 13,00 pada masing-masing plot yang berukuran 4m x 5m; serta
(3) rerata hasil uji validasi produk penelitian sebesar 50,00 atau 83,4 menyatakan
bahwa buku panduan lapang dapat direkomendasikan sebagai salah satu sumber
belajar di sekolah dalam bentuk buku referensi. | en_US |