Show simple item record

dc.contributor.authorDimas Ardiansyah Ramadhan
dc.date.accessioned2013-12-27T02:36:58Z
dc.date.available2013-12-27T02:36:58Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM090210101064
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13229
dc.description.abstractBerdasarkan informasi dari hasil wawancara sebelum penelitian dengan guru bidang studi matematika kelas VIII-F di SMP Negeri 7 Jember, terdapat dua permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran matematika di kelas, yaitu siswa seringkali melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal matematika dan siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu mengelola proses pembelajaran sehingga siswa memiliki keinginan untuk belajar. Salah satu tindakan yang dilakukan guru adalah memilih model/metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa agar tercipta suasana belajar yang kondusif. Penerapan hypnoteaching dalam pembelajaran merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi guru tersebut. Hypnoteaching memiliki empat karakteristik, yaitu yelling atau berteriak, jam emosi, ajarkan dan puji, serta pertanyaan ajaib. Pembelajaran dimulai dengan yelling, yaitu meneriakkan kata-kata singkat secara bersama-sama yang telah disepakati di awal pembelajaran untuk mengembalikan konsentrasi siswa. Kemudian, guru memberikan pertanyaan ajaib untuk membangun proses pembelajaran dan mengarahkan siswa pada materi yang akan dipelajari. Selanjutnya, pada saat jam emosi yang terdiri atas (1) jam tenang, siswa tenang dan berkonsentrasi saat guru menjelaskan materi pelajaran; (2) jam diskusi, siswa berkelompok dengan teman sebangku dan berdiskusi dengan cara saling mengajarkan kepada teman kelompoknya mengenai petunjuk atau solusi permasalahan yang ada di LKS dan memberikan viii pujian setelah menjelaskan petunjuk atau solusi permasalahan tersebut (ajarkan dan puji); (3) jam lepas, siswa beristirahat, tertawa, jalan-jalan, berbicara dengan teman, makan dan minum selama 5 menit di dalam kelas; dan (4) jam tombol, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, memperhatikan, membandingkan, dan menanggapi hasil presentasi. Setelah memperoleh materi pelajaran tersebut, siswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diterima dalam menyelesaikan soal sehingga kesalahan-kesalahan seperti kesalahan penggunaan data, kesalahan teorema, kesalahan teknik, dan kesalahan lain dapat berkurang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan hypnoteaching dalam mengurangi kesalahan siswa menyelesaikan soal pada pokok bahasan kubus dan balok di kelas VIII-F, mengkaji kecenderungan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan kubus dan balok setelah penerapan hypnoteaching di Kelas VIII-F, dan mengkaji keefektifan hypnoteaching dalam mengurangi kesalahan siswa menyelesaikan soal pada pokok bahasan kubus dan balok di kelas VIII-F. Subjek penelitian ini ditetapkan pada kelas VIII-F SMP Negeri 7 Jember semester genap tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 39 dan terdiri atas 19 siswa laki-laki serta 20 siswa perempuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdapat 2 kali pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran, terdapat empat langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini meliputi wawancara, dokumentasi, observasi, dan tes. Analisis data dilakukan pada hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil tes. Observasi aktivitas guru pada setiap siklus dilakukan untuk memperoleh persentase aktivitas guru selama penerapan hypnoteaching. Berdasarkan hasil observasi, persentase aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Seperti pada persentase aktivitas guru, persentase aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil analisis tes pendahuluan dan tes akhir setiap siklus, diperoleh persentase dari jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa. Pada siklus I, semua persentase jenis kesalahan yang dilakukan siswa pada tes pendahuluan 1 mengalami penurunan setelah pelaksanaan tes akhir 1, tetapi pada jenis kesalahan lain tetap termasuk dalam kategori cukup tinggi sehingga diperlukan perbaikan penerapan pembelajaran tersebut di siklus II. Pada siklus II, semua persentase jenis kesalahan yang dilakukan siswa pada tes pendahuluan 2 mengalami penurunan setelah pelaksanaan tes akhir 2 dan telah memenuhi kriteria keefektifan sehingga tidak perlu dilanjut ke siklus berikutnya. Berdasarkan hasil analisis tes, efektivitas pembelajaran pada siklus I termasuk kategori cukup efektif, sedangkan efektivitas pembelajaran pada siklus II termasuk kategori efektif. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan hypnoteaching dalam pembelajaran efektif dalam mengurangi kesalahan siswa menyelesaikan soal pada pokok bahasan kubus dan balok karena aktivitas siswa meningkat dari pembelajaran 1 sampai pembelajaran 4 dan semua persentase setiap jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal tes akhir kurang dari 25% serta persentase efektivitas pembelajaran telah melebihi 50%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hypnoteaching dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210101064;
dc.subjectHypnoteachingen_US
dc.titlePenerapan Hypnoteaching dalam Mengurangi Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIII-F SMP Negeri 7 Jember Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record