dc.description.abstract | Dari data hasil observasi awal kelas VIII B SMP Negeri 2 Rambipuji,
ditemukan ketuntasan hasil belajar matematika siswa rendah. Berdasarkan data
ulangan harian kelas VIII B dari 44 siswa hanya 34,09% yang mendapatkan nilai
≥ 70. Aktivitas belajar siswa juga tergolong rendah yaitu 25,64 %.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran
melalui model Pembelajaran cooperative learning tipe co-op co-op disertai
metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
VIII pada materi teorema Pythagoras di SMP Negeri 2 Rambipuji tahun pelajaran
2012/2013. Model pembelajaran cooperative learning tipe co-op co-op disertai
metode eksperimen adalah pembelajaran dimana siswa berkelompok secara
heterogen terdiri 4-5 orang berbagi ide-ide dan kerjasama untuk menyelesaikan
tugas akademik dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan
model cooperative learning tipe co-op co-op disertai metode eksperimen,
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan model cooperative learning tipe co-op co-op disertai metode
eksperimen, meningkatkan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan model cooperative learning tipe co-op co-op disertai
viii
metode eksperimen siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rambipuji pada materi
Teorema Pythagoras.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, subyek penelitian adalah
siswa VIII B SMP Negeri 2 Rambipuji. Pembelajaran dilaksanakan pada tanggal
26 November 2012 semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Data
yang didapatkan adalah aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dan hasil belajar pada siklus I dan siklus II serta hasil wawancara dengan guru
bidang studi dan siswa.
Dari hasil analisis aktivitas belajar didapatkan bahwa besarnya persentase
aktivitas belajar siswa pada siklus 1 mencapai 72,21% yang dapat dikategorikan
aktif dan pada siklus 2 mencapai 75,81% yang dikategorikan aktif dengan
peningkatan sebesar 3,6% dari siklus 1 ke siklus 2. Persentase ketuntasan hasil
belajar siswa pada pembelajaran siklus 1 sebesar 84,09% dan pada siklus 2
sebesar 86,36%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas
dan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 secara keseluruhan
dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum
adanya tindakan. Dari tahap-tahap model pembelajaran cooperative learning tipe
co-op co-op disertai metode eksperimen tersebut siswa lebih termotivasi sehingga
siswa aktif dalam pembelajaran.
Model cooperative learning tipe co-op co-op disertai metode eksperimen
membutuhkan pengelolaan kelas yang baik, guru juga harus lebih sabar dan teliti serta
harus bisa mengelolah waktu sebaik mungkin agar pembelajar bisa berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, serta diharapkan mampu untuk memberikan alternatif variasi
pembelajaran matematika di sekolah sehingga guru dapat menggunakan model ini
untuk pembelajaran matematika karena hasil belajar menggunakan model ini
berbeda bahkan lebih baik dari model pembelajaran konvensional. | en_US |