PEMODELAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN L-SYSTEMS
Abstract
L-Systems merupakan aturan formal yang disusun sebagai grammar yang
dikarateristikkan dalam bentuk axioma, dan simbol-simbol alphabet yang digunakan
sebagai representasi pertumbuhan bagian tanaman yang secara paralel terjadi
pergantian pada masing-masing tahap. L-Systems memiliki fleksibilitas dalam
mensimulasikan struktur dan proses pengembangan pertumbuhan tanaman secara
visual dan realistik. Diantara tanaman yang telah dimodelkan dan divisualisasikan
menggunakan L-Systems adalah tanaman jagung. Hasil visualisasi pada penelitian
sebelumnya belum merepresentasikan keadaan tanaman jagung sebenarnya. Oleh
karena itu, diperlukan penyempurnaan model untuk mendapatkan hasil visualisasi
yang memiliki kemiripan dengan tanaman aslinya. Penelitian ini bertujuan untuk
memodelkan pertumbuhan tanaman jagung menggunakan L-Systems dan
memvisualisasikan model pertumbuhan tanaman jagung tersebut dari kecil hingga
dewasa dalam ruang dimensi tiga.
Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yang diawali dari identifikasi kebutuhan
data tehadap pertumbuhan tanaman jagung. Pengambilan data dilakukan di areal
pertanian Politeknik Negeri Jember. Data diambil dari 5 sampel tanaman jagung
secara acak pada petakan yaitu pada umur 7 Hari Setelah Tanam (HST), 14 HST,
24HST, 34 HST, 44 HST, dan 54 HST (fase vegetatif). Data berupa jumlah daun,
sudut cabang daun dan tinggi tanaman jagung yang diinput kedalam program
L-systems. Tahap kedua, membangun model secara manual yang meliputi identifikasi
dan penentuan komponen L-Systems (huruf, aksioma, dan aturan produksi). Tahap
ketiga, melakukan simulasi dan visualisasi model pertumbuhan tanaman jagung yang
telah didapat menggunakan processing dengan bahasa java dalam ruang dimensi tiga.
Ketiga tahapan tersebut menghasilkan model L-Systems dari pertumbuhan
tanaman jagung dalam ruang dimensi tiga dengan asumsi tidak mempertimbangkan
lingkungan. Tanaman jagung mempunyai pola pertumbuhan yang tidak beraturan
terutama arah pertumbuhan daun dan sudut kelengkungan antara daun yang satu
dengan lainnya berbeda-beda. Sehingga aturan produksi yang dibutuhkan untuk
memodelkan tanaman jagung cukup banyak. Visualisasi model tanaman jagung yang
telah dihasilkan pada penelitian ini lebih menekankan pada penyempurnaan model
yang dilakukan pada penelitian sebelumnya terutama pada pewarnaan, pembentukan
batang, dan adanya tulang daun pada tanaman jagung setiap iterasinya. Red, green,
dan blue merupakan perkiraan warna daun yang dipilih berdasarkan hasil pengamatan
pada daun tanaman jagung sebenarnya. Model tanaman jagung divisualisasikan mulai
dari kecil hingga dewasa (fase vegetatif) yang memiliki tulang daun dan kelengkungan
daun berbeda dari daun bawah sampai pada daun atas. Tanaman jagung yang
divisualisasikan hanya terbatas sampai 8 iterasi saja yang sudah mampu mewakili
pertumbuhan tanaman jagung pada fase vegetatif. Iterasi yang sangat besar akan
memperlambat proses visualisasi karena program memerlukan waktu proses looping
dalam melakukan serangkaian perintah untuk visualisasi model.
Collections
- MT-Mathematic [100]