PERSEPSI SISWA TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DALAM KELAS UNGGULAN DAN REGULER DI SMAN 1 GIRI BANYUWANGI
Abstract
Adanya sistem pengelompokkan kelas bagi siswa di sekolah antara kelas
unggulan dan regular diharapkan agar terjadi suatu keseragaman atau
kehomogenitasan terhadap kemampuan masing-masing siswa daritiap-tiap kelas,
sehingga dapat memperlancar tugas guru dalam pengelolaan kelas. Namun, apa yang
diharapkan dengan adanya pengelompokkan kelas antara unggulan dan regular dapat
mempengaruhi siswa terhadap persepsi, sikap, atau perilaku di dalam proses interaksi
sosial siswa di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan
persepsi siswa terhadapinteraksi sosial dalam kelasunggulan dan regulerdi SMAN 1
Giri Banyuwangi.
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah statistik deskriptif, dimana lokasi
penelitian berada di wilayah Kabupaten Banyuwangi, tepatnya berada di SMAN 1
Giri Banyuwangi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Giri
Banyuwangi, baik siswa yang terdiri dari kelas unggulan reguler. Sedangkan jumlah
sampel terdiri dari 166 siswa, yaitu 83 siswa kelas unggulan dan 83 siswa dari kelas
regular, serta metode analisis yang digunakan pada skripsi ini adalah analisis
deskriptif tabulasi silang.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan meskipun terdapat
pengelompokkan antara kelas unggulan dan regular, namun terdapat sedikit
perbedaan antara hasil jawaban dari siswa kelas unggulan dan regular. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, yang pertama adalah adanya faktor kesamaan
sekolah, karena sebagai siswa-siswi mereka sama-sama menuntut ilmu dan
melakukan kegiatan belajar mengajar di lingkup satu sekolah yang sama, serta yang
kedua adalah adanya faktor pembentukan terhadap pengelompokkan-pengelompokkan lain yang terjadi di lingkup sekolah. Dalam hal ini misalnya,
terdapat kegiatan pengelompokkan terhadap organisasi di sekolah seperti (kelompok
osis, kelompok kegiatan kerohanian, kelompok ekstrakulikuler voli, sepak bola,
musik, basket, bulu tangkis, renang dll. Oleh karenanya, beberapa faktor tersebut
diatas dapat menjadi sebuah interseksi group yang membuat irisan-irisan terhadap
adanya pengelompokkan antara kelas unggulan dan regular hasil yang muncul tidak
terlalu signifikan terhadap perbedaan diantara masing-masing siswa di lingkup
sekolah.