EFEK ANTIANGIOGENIK EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) PADA MEMBRAN KORIO ALANTOIS (CAM) EMBRIO AYAM
Abstract
Kanker dengan ciri khas pertumbuhan sel yang tidak terkendali adalah
salah satu masalah kesehatan yang serius karena menjadi penyebab kematian
kedua setelah penyakit kardiovaskular. Menurut Association Cancer Society
(dalam Lisdawati, 2009), “1,2 juta kasus kanker menyebabkan kematian” dan
menurut The Cancer Atlas, kasus dan angka kematian akibat kanker akan terus
meningkat. Diperkiraan 11 juta orang terdiagnosis kanker setiap tahunnya dan
meningkat menjadi 16 juta orang pada tahun 2020 (Lisdawati, 2009). Sel-sel
kanker memerlukan pasokan nutrisi melalui pembuluh darah untuk tumbuh dan
berkembang sehingga sel-sel kanker mengeluarkan zat pertumbuhan untuk
merangsang pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis) untuk memenuhi
suplai nutrisinya (Frisca et al., 2009). Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl.) telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat sebagai
alternatif penatalaksanaan penyakit kanker mengandung tanin, saponin, alkaloid,
dan flavonoid diduga sebagai senyawa antiangiogenesis (Hendra, 2011 Ashadi,
2011). Uji antiangiogenesis secara in vivo menggunakan CAM (Chorio Allantois
Membrane) embrio ayam karena vaskularisasi yang luas, mudah dilihat, mudah
dijangkau. murah, masa eksperimen lebih pendek, dan diferensiasi pembuluh
darah yang baik (Ribatti, 2010). Penelitian ini bertujuan mengetahui efek
antiangiogenik ekstrak etanol daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl.) pada membran korio alantois (CAM) embrio ayam.
Penelitian ini adalah penelitian true experimental, dilaksanakan di
Laboratorium Biomol Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada bulan
Agustus-Oktober 2013. Bahan yang digunakan adalah ekstrak etanol buah
mahkota dewa. Pembuatan ekstrak etanol buah mahkota dewa dengan metode
ekstraksi soxhletasi menggunakan pelarut etanol 96%. Sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah telur ayam kampung berembrio usia 1 hari yang
diinkubasi selama 9 hari (216 jam) pada suhu 37⁰C sehingga umur telur
berembrio 9 hari, kemudian dilakukan perlakuan dengan implantasi ekstrak etanol
buah mahkota dewa. Kelompok perlakuan dibagi menjadi 5 kelompok, dan tiap
kelompok terdiri 4 butir telur, K(-) dengan pemberian aquadest & tween 80 %; P1
dengan pemberian ekstrak etanol buah mahkota dewa konsentrasi 10 µg/µl; P2
dengan pemberian konsentrasi ekstrak etanol buah mahkota dewa konsentrasi 40
µg/µl; P3 dengan pemberian konsentrasi ekstrak etanol buah mahkota dewa
konsentrasi 80 µg/µl; dan P4 dengan pemberian konsentrasi ekstrak etanol buah
mahkota dewa konsentrasi 160 µg/µl. Setelah perlakuan selesai maka telur
diinkubasi selama 3 hari (72 jam) sehingga umur telur 12 hari, kemudian dibuka
dan difiksasi untuk diamati secara makroskopis dengan softwere image J,
kemudian dilakukan analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan jumlah pertumbuhan pembuluh darah baru
pada membran korio alantois (CAM) embrio ayam menurun sesuai dengan
peningkatan dosis, dengan nilai (X ± SD) konsentrasi 160 µg/µl (6,5 ± 1,73);
konsentrasi 80 µg/µl (15 ± 4,32); konsentrasi 80 µg/µl (28,5 ± 1,73); konsentrasi
40 µg/µl (28,5 ± 1,73); konsentasi 10 µg/µl (28,25 ± 3,59); dan kontrol negatif
(42,5 ± 14,57). Hasil uji statistik One Way Anova menunjukkan data memiliki
perbedaan signifikan (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak
etanol daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocara (Scheff.) Boerl.) memiliki
efek antiangiogenik pada membran korio alantois (CAM) embrio ayam.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1506]