STUDI STABILITAS TRANSIENT SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE KRITERIA SAMA LUAS
Abstract
Listrik merupakan energi sekunder yang paling sering digunakan oleh
manusia. Konsumsi listrik di masyarakat terus meningkat seiring banyaknya
peralatan yang menggunakan energi listrik. Agar peralatan listrik konsumen dapat
bekerja dengan baik dan aman, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi
harus tetap berada pada batas toleransi yang diizinkan. Dengan demikian
diperlukan analisis sistem tenaga listrik untuk menentukan kestabilan sistem jika
terjadi gangguan. Stabilitas transient didasarkan pada kondisi stabil ayunan
pertama (first swing) dengan periode waktu penyelidikan pada dua detik pertama
terjadi gangguan.
Metode kriteria sama luas adalah salah satu metode yang dapat
digunakan untuk menentukan kestabilan sistem tenaga listrik. Keadaan peralihan
dari sistem tenaga listrik pada saat gangguan digambarkan secara matematis
melalui persamaan diferensial. Salah satu metode numerik yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan persamaan diferensial tersebut adalah Metode Runge-Kutta
Orde-4. Teknik analisa data dilakukan dengan melakukan simulasi perhitungan
menggunakan matlab.
Penelitian mengambil tempat di PT. PJB PLTU Paiton sebagai
generator dan asumsi GI Kraksaan sebagai bus infinite dengan saluran transmisi
ganda di mana gangguan tiga fasa terjadi di tiga titik yang berbeda pada salah satu
saluran, yaitu: gangguan di ujung sisi kirim, gangguan di tengah saluran, dan
gangguan di ujung sisi terima. Dengan metode kriteria sama luas menggunakan
matlab, jika gangguan terjadi di ujung sisi kirim didapatkan nilai sudut pemutus
kritis 95,21
0
, dan waktu pemutusan kritis 0,187 detik. Jika gangguan terjadi di
tengah saluran didapatkan nilai sudut pemutus kritis 127,183
, dan waktu
pemutusan kritis 0,35 detik. Jika gangguan terjadi di ujung sisi terima nilai sudut
pemutus kritisnya 180
0
-385,48
0
0
sedangkan waktu pemutus kritisnya tidak
ditentukan. Berdasarkan hasil studi penelitian yang dilakukan, maka disarankan
mensetting breaker terbuka dengan sudut clearing (Clearing Angle) lebih kecil
δδ ≤ karena saat terjadi gangguan pada sistem
tenaga listrik yang mendadak dan besar akan diperoleh kestabilan sistem kembali
atau sama dengan sudut kritis
)(
kp
normal masih ada.
Key Word : Stabilitas Transient, Sistem Tenaga Listrik, Metode Kriteria Sama
Luas, Sudut Pemutus Kritis, Waktu Pemutus Kritis.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]