PROTEIN PERMUKAAN 19 kDa Streptococcus pneumoniae SEBAGAI ADHESIN PADA ENTEROSIT MENCIT
Abstract
Penyakit saluran napas menjadi penyebab angka kematian dan kecacatan
yang tinggi di seluruh dunia. Sekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum
berhubungan dengan infeksi saluran napas. Infeksi saluran napas bawah akut
(ISNBA) menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi serta kerugian
produktivitas kerja. ISNBA dapat dijumpai dalam berbagai bentuk, tersering
adalah dalam bentuk pneumonia (Dahlan, 2007). Mengingat tingginya angka
kesakitan dan kecacatan akibat penyakit ini, World Health Organization
menganggap penting untuk melakukan pencegahan infeksi pneumonia, salah
satunya dengan cara pemberian vaksin (WHO, 2008).
Streptococcus pneumoniae memiliki berbagai macam faktor virulensi,
diantaranya adalah protein permukaan yang merupakan protein adhesi. Wizemann
(1999) menyatakan bahwa dengan memanfaatkan antibodi dalam protein adhesin
suatu bakteri, dapat mengurangi kolonisasi, menghambat infeksi, dan mencegah
terjadinya penyakit.
Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui bahwa
protein permukaan S. pneumoniae dengan bobot molekul 19 kDa merupakan
protein adhesi pada enterosit mencit. Penelitian ini merupakan jenis true
experimental laboratories yang dilaksanakan pada bulan Mei 2013 – Oktober
2013 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Tahapan yang dilakukan yakni identifikasi bakteri, subkultur bakteri, isolasi
protein permukaan, uji SDS-PAGE untuk mendapatkan berat molekul yang
dimaksud, dan kemudian dilakukan uji adhesi.
Bahan yang digunakan adalah bakteri S. pneumoniae. Uji adhesi dilakukan
pada enterosit mencit. Hasil data yang didapatkan diolah dengan uji one way
Anava dan regresi linier.
Hasil uji adhesi enterosit mencit yang disalut protein permukaan berat
molekul 19 kDa menunjukkan protein permukaan 19 kDa S. pneumoniae
merupakan protein adhesin. Pada uji one way Anova didapatkan signifikansi 0,000
(p ≤ 0.05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan berdasarkan uji
regresi linier didapatkan nilai adjusted R square sebesar 0,702 atau sama dengan
70,2%. Angka tersebut menunjukkan bahwa sebesar 70,2% dari nilai indeks
adhesi dipengaruhi oleh variabel besarnya konsentrasi protein permukaan yang
diberikan, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa protein
permukaan S. pneumoniae dengan berat molekul 19 kDa merupakan protein
adhesin pada enterosit mencit. Selanjutnya penelitian ini dapat dilanjutkan
terutama untuk mengembangkan vaksin berbasis adhesin.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]