Pengembangan Modul Elektronik Fisika sebagai Media Instruksional Pokok Bahasan Hukum Newton pada Pembelajaran Fisika di SMA
Abstract
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru fisika kelas X di
SMA Negeri 4 Probolinggo diperoleh informasi bahwa dalam proses
pembelajaran fisika di kelas telah dilengkapi dengan buku pegangan untuk siswa
berupa modul cetak, tetapi guru kesulitan dalam menerapkannya di kelas. Modul
cetak cenderung bersifat informatif dan kurang menarik karena tidak dapat
menampilkan warna, suara, video, dan gambar bergerak sehingga siswa kurang
termotivasi untuk belajar fisika. Siswa juga belum mampu belajar mandiri dengan
menggunakan modul cetak sehingga sulit untuk mengembangkan pengetahuan
yang dimilikinya. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman konsep siswa
terhadap materi yang telah diajarkan.
Modul elektronik fisika merupakan salah satu alternatif media yang dapat
digunakan untuk mengatasi permasalahan di atas. Modul elektronik fisika adalah
suatu paket pembelajaran yang memuat satu unit konsep dari bahan pelajaran
fisika yang ditampilkan dengan menggunakan piranti elektronik berupa komputer.
Berbeda dengan modul cetak pada umumnya, modul elektronik fisika terdiri dari
modul untuk siswa dan modul untuk guru yang dikemas menarik dalam satu paket
pembelajaran. Modul elektronik fisika dapat menampilkan teks, warna, suara,
video, animasi, dan gambar karena menggunakan program Macromedia Flash
dalam pembuatannya sehingga mampu menciptakan media pembelajaran
interaktif bagi siswa. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk
menghasilkan modul elektronik fisika yang berkualitas, mengetahui motivasi
siswa dan meningkatkan pemahama konsep siswa setelah menggunakan modul
elektronik fisika yang dikembangkan. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
menghasilkan modul elektronik fisika. Pengembangan modul elektronik fisika
menggunakan model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D. Memahami
keterbatasan peneliti dari aspek waktu dan biaya maka penelitian pengembangan
ini memodifikasi model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D hanya
sampai tiga tahapan yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap
pengembangan. Alat perolehan data yang digunakan adalah lembar validasi dan
lembar observasi. Metode perolehan data yang digunakan adalah validasi logic,
observasi, dan tes. Data yang didapatkan adalah validasi logic, hasil observasi
motivasi belajar siswa, dan pemahaman konsep siswa.
Hasil validasi logic yang didapatkan adalah 2,74 sehingga modul
elektronik fisika dapat dikategorikan baik dan layak digunakan pada uji
pengembangan di kelas. Motivasi belajar siswa berdasarkan pada hasil observasi
menunjukkan persentase yang sangat baik. Hal ini terbukti dari rekapitulasi data
rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 89%. Rasa senang siswa dalam
mengerjakan tugas dari guru memiliki persentase terbesar sedangkan minat dan
perhatian siswa terhadap pelajaran serta tanggung jawab siswa dalam
melaksanakan tugas belajarnya memiliki persentase yang lebih kecil. Pemahaman
konsep siswa meliputi pemahaman translasi, pemahaman interpretasi, dan
pemahaman ekstrapolasi. Secara keseluruhan pemahaman konsep siswa
menunjukkan persentase yang cukup baik sehingga siswa dapat dikategorikan
paham konsep setelah menggunakan modul elektronik fisika selama kegiatan
pembelajaran. Hal ini terbukti dari rekapitulasi data nilai rata-rata soal
pemahaman konsep sebesar 84.81%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) kualitas modul elektronik
fisika berkategori baik dan layak digunakan pada uji pengembangan di kelas,
(2) siswa kelas X.6 SMA Negeri 4 Probolinggo sangat termotivasi selama
pembelajaran menggunakan modul elektronik fisika. (3) siswa kelas X.6 SMA
Negeri 4 Probolinggo paham konsep setelah menggunakan modul elektronik
fisika.