Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bilingual Matematika Berbasis RME (Realistic Mathematics Education) Pokok Bahasan Kubus dan Balok Kelas VIII Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011
Abstract
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang memegang peranan
penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga manusia
dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional khususnya dibidang
matematika. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan
rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) maupun sekolah bertaraf
internasional (SBI). Salah satu faktor yang dapat mendukung terlaksananya
program tersebut adalah penyusunan perangkat pembelajaran dengan
menggunakan dua bahasa (bilingual) oleh tenaga pendidik yang kompeten demi
tercapainya tujuan dari program yang dilaksanakan karena di RSBI maupun SBI.
Salah satu pendekatan yang dapat mendukung tujuan tersebut adalah pendekatan
RME (Realistic Mathematics Education) karena RME dapat melekatkan siswa
dengan kehidupan nyata serta memberi kesempatan kepada siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pengembangan
perangkat pembelajaran bilingual matematika dilakukan sebagai upaya untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang lebih baik dan hasil belajar siswa
maksimal. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran bilingual matematika berbasis RME dan menganalisis proses atau
tahapan pengembangannya.
Penelitian menggunakan model pengembangan 4-D yang diadaptasi
menjadi 4-P. Model 4-P terdiri atas tahap pendefinisian, perancangan,
pengembangan dan penyebaran. Penelitian hanya menjalankan proses
pengembangan dari tahap pendefinisian hingga pengembangan. Tahap
pendefinisian dilakukan analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis konsep,
analisis tugas, dan perumusan tujuan pembelajaran. Tahap perancangan dilakukan
penyusunan tes, pemilihan media dan format pembelajaran, serta perancangan
prototipe perangkat pembelajaran. Proses ini menghasilkan empat RPP dan empat
LKS, buku siswa dan instrumen tes berupa soal essai yang disebut draf 1.
Tahap pengembangan dilakukan penilaian yang dilakukan oleh empat
validator yang terdiri dari dosen pendidikan matematika, dosen pendidikan bahasa
Inggris, dan guru mitra. Hasil penilaian dan validasi menunjukkan bahwa
prototipe perangkat pembelajaran memiliki validitas yang baik dengan rata-rata
nilai validasi 0,93; 0,96; 0,93; dan 0,94 berturut-turut untuk RPP, LKS, buku
siswa dan instrumen tes. Hasil tersebut digunakan untuk memperbaiki draf 1 dan
hasilnya disebut sebagai draf 2. Draf 2, RPP dan LKS dikembangkan kembali
menjadi 6 RPP dan 6 LKS, beberapa kalimat dalam perangkat pembelajaran
diperbaiki dan penambahan gambar pada perangkat. Uji coba dilakukan sebanyak
tujuh kali pertemuan di SMP 3 Jember mulai 15 Maret 2011 hingga 15 April
2011. Pertemuan I hingga pertemuan VI digunakan untuk menerapkan perangkat
pembelajaran bilingual matematika (draf2). Hasil pengamatan pengelolaan
pembelajaran menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan dua bahasa
berjalan dengan baik untuk setiap kegiatan pembelajaran. Hasil pengamatan
aktivitas siswa menunjukkan rata-rata persentase aktivitas siswa mencapai
80,40%. Pertemuan VII digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa
menggunakan intrumen tes hasil pengembangan. Hasilnya rata-rata nilai siswa
mencapai 88,85 dengan 75 % siswa mendapat nilai ujian ≥ 80, serta penyebaran
angket. Hasilnya 17 siswa merespon positif semua indikator dalam angket. Hasil
uji coba digunakan untuk memperbaiki draf 2 dan hasilnya disebut sebagai draf 3.
Revisi draf 2 dilakukan dengan memperbaiki kalimat dan kata-kata yang salah
pada perangkat pembelajaran. Draf 3 merupakan produk perangkat pembelajaran
bilingual matematika berbasis RME untuk pokok bahasan kubus dan balok.
Berdasarkan hasil pada tahap pengembangan, produk perangkat pembelajaran
bilingual matematika memenuhi kriteria pengembangan yang ditetapkan peneliti.