UJI AKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantia Linn.) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI
Abstract
Sampai   saat   ini   penyakit   diare   masih   menjadi   masalah   kesehatan   dunia 
terutama   di   negara   berkembang.  Diare   adalah   penyebab   utama   kesakitan   dan 
kematian   pada   anak   di   negara   berkembang,   termasuk   di   Indonesia.   Walaupun 
persentase diare sebagai penyebab kematian pada anak di Indonesia dan negara-
negara berkembang lainnya cenderung menurun tetapi  World Health Organization 
(WHO) memprediksikan pada tahun 2025 masih akan terjadi 5 juta kematian pada 
anak usia kurang dari lima tahun, dimana 97% terjadi di negara sedang berkembang 
dengan penyakit infeksi sebagai penyebab utama yang salah satunya adalah diare.
Mayoritas masyarakat luas di negara-negara berkembang mengandalkan obat 
herbal   untuk   mengobati   diare.   WHO   mendukung   studi   untuk   pengobatan   dan 
pencegahan dari penyakit diare menggunakan praktek pengobatan tradisional. Selain 
itu,  dengan adanya isu  back to nature  menjadikan penggunaan tanaman obat atau 
bahan obat yang berasal dari alam berkembang sangat pesat dan kembali diminati 
akhir-akhir ini sehingga obat tradisional menjadi salah satu alternatif pengobatan 
yang sudah diakui dunia, maka obat tradisional perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya 
karena mempunyai makna yang sangat penting. Daun pare yang telah digunakan oleh 
mayoritas masyarakat luas di beberapa negara berkembang untuk mengobati diare 
perlu   dilakukan   uji   aktivitas   dengan   menggunakan   pelarut   yang   berbeda   dari 
penelitian sebelumnya yaitu etanol 96% untuk pengembangan penemuan obat-obat 
baru dengan menggunakan pendekatan  bioassay guided.  Daun pare mempunyai 
aktivitas   sebagai   antidiare   karena  kandungan   kimia   flavonoid   (quersetin)   dapat  menghambat   produksi   prostaglandin,   pada   kondisi   diare   prostaglandin   E2 
menyebabkan hipersekresi dan bertumpuknya cairan di usus akibat terganggunya 
resorpsi air-elektrolit sehingga meningkatkan motilitas usus dan terlalu banyak cairan 
yang dikeluarkan dengan frekuensi defekasi yang sering. 
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antidiare ekstrak 
etanol daun pare dan mengetahui adanya perbedaan aktivitas antidiare ekstrak etanol 
daun pare antara dosis 140 mg/kg BB, 280 mg/kg BB, 350 mg/kg BB, 700 mg/kg BB 
yang diberikan pada mencit jantan  yang diinduksi minyak jarak dengan kontrol 
positif. Uji aktivitas antidiare ekstrak etanol daun pare dilakukan dengan metode pola 
defekasi.  Penelitian   ini   diawali   dengan   pembuatan   ekstrak   etanol   daun   pare 
menggunakan metode remaserasi dengan pelarut etanol 96% redestilasi. Loperamid 
HCl 1,3 mg/kg BB sebagai kontrol positif, tween 80 1% 
v
/
v
 0,2 ml sebagai kontrol 
negatif dan ekstrak yang diuji diberikan secara oral. Satu jam setelah perlakuan, 
semua mencit diberi 0,5 ml minyak jarak secara oral kemudian diamati respon yang 
terjadi tiap 30 menit selama 5 jam.
Hasil pengamatan terhadap frekuensi defekasi, massa feses dan waktu mulai 
terjadinya defekasi pada penelitian ini dianalisis secara statistik dengan Anova satu 
arah dengan taraf kepercayaan 95% kemudian dilanjutkan dengan analisis Post Hoc 
Multiple   Comparison  dengan   metode  Least   Significant   Different  (LSD)  untuk 
mengetahui apakah rata-rata  (mean)  hasil pengukuran memiliki  perbedaan yang 
signifikan dengan kontrol negatif (efek mutlak) dan kontrol positif (efek relatif). 
Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak etanol daun pare mempunyai aktivitas 
antidiare pada mencit jantan yang diinduksi minyak jarak karena berbeda signifikan 
dengan kontrol negatif dan ada perbedaan aktivitas antidiare ekstrak etanol daun pare 
antara dosis 140 mg/kg BB, 280 mg/kg BB, 350 mg/kg BB, 700 mg/kg BB yang 
diberikan pada mencit jantan yang diinduksi minyak jarak dengan kontrol positif.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1575]
