dc.description.abstract | Hasil observasi awal dan wawancara pada guru Akuntansi dan siswa kelas XI
IPS 3 ditemukan adanya permasalahan yaitu kurangnya keterampilan siswa pada saat
proses pembelajaran akuntansi. Hasil observasi awal menunjukkan skor rata-rata
keterampilan siswa sebesar 1,73 dengan kategori rendah, serta pemahaman siswa
yang dilihat dari hasil ulangan harian kelas XI IPS 3 ya
ng tergolong kurang
dibandingkan dengan kelas lain yaitu sebesar 45,45% dari 33 siswa sebanyak 15
siswa mengalami ketuntasan dan 18
siswa tidak tuntas. Salah satu penyebabnya
adalah
penggunaan media pembelajaran yang kurang relevan dengan pengalaman
siswa
dalam proses pembelajaran di kelas, sehinggasiswa kurang terampil dalam
menganalisis bukti transaksi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu
menggunakan media pembelajaranyang bisa meningkatkan keterampilan siswa yaitu
dengan menggunakan media tiruan. Manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan
kontribusiyangbaik
guna memperbaikidan meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, khususnya dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa di
kelasXI IPS 3 SMA Negeri Arjasa semester genap tahun pelajaran 2012-2013 pada
mata pelajaran akuntansi kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum
pada perusahaan jasa.
Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan sebanyak 2 siklus yang meliputi kegiatan perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Penentuan tempat penelitian menggunakan metode purposive area
yaitu pada kelas XI IPS 3 di SMA Negeri Arjasa. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan metode
observasi, tes, wawancara dan dokumentasi.
Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
deskriptif dengan
pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian dapat diketahui dengan penggunaan media
tiruan terbukti
dapat meningkatkan
keterampilan dan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri
Arjasa Semester Genap Tahun Pelajaran 2012
-2013 pada mata pelajaran akuntansi
kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum pada perusahaan jasa.
Peningkatan
keterampilan belajar tersebut dapat dilihat dari skor ratarata
keterampilan
siswa yang diperoleh pada siklus I sebesar 1,97 dan pada siklus II
adalah
2,54. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan belajar siswa meningkat dari
kategori rendah menjadi tinggi. Ketuntasan belajar pada siklus I mencapai 62,85%
yang masih belum mencapai ketuntasan secara klasikal
dan ketuntasan belajar pada
siklus II
mencapai 85,71%, yang berarti pada siklus II telah mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum yang ditetapkan oleh sekolah. | en_US |