PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS WISTAR JANTAN ( Rattus norvegicus) SETELAH TERPAPAR STRESOR RENJATAN LISTRIK
Abstract
Sebagian besar penyakit berhubungan dengan faktor stres. Banyak fakta
menunjukkan bahwa individu yang terpapar stresor akan mudah terserang penyakit,
karena dalam keadaan stres keseimbangan metabolisme tubuh individu akan
terganggu dan akan timbul berbagai macam masalah kesehatan yang salah satunya
adalah ketidakseimbangan glukosa darah. Apabila glukosa darah terus menerus
meningkat maka akan menimbulkan penyakit sistemik yang sering dikenal dengan
diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya peningkatan
kadar glukosa darah pada stres.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris yang dilakukukan di
Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Jember dan
Laboratorium Klinik Jember Medical Center dengan rancangan penelitian
The post
test only control group design. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberi perlakuan berupa stresor rasa
sakit dengan mengalirkan arus listrik 5-30 mA, tegangan 25 V dan frekuensi 60 Hz
selama 14 hari.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kadar glukosa darah antara kelompok
perlakuan lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
stresor rasa sakit renjatan listrik yang meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Stres
yang disebabkan oelh stresor renjatan listrik memicu impuls saraf ke hipotalamus
untuk mensekresikan CRH. CRH akan menyebabkan hipofisis anterior mengeluarkan
ACTH. ACTH akan beredar dalam darah ke korteks adrenal dan menyebabkan
pelepasan hormon glukokortikoid. Pelepasan hormon tersebut yang melampaui nilai
normal merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap stres.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]