| dc.contributor.author | RAHMATULLAH, M. Nauval |  | 
| dc.date.accessioned | 2025-10-15T07:09:22Z |  | 
| dc.date.available | 2025-10-15T07:09:22Z |  | 
| dc.date.issued | 2023-07-24 |  | 
| dc.identifier.nim | 192310101062 | en_US | 
| dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128370 |  | 
| dc.description | Validasi_firli_1_Oktober_25 :: Finalisasi unggah file repositori tanggal 15 Oktober 2025_Kurnadi | en_US | 
| dc.description.abstract | Diabetes melitus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti
ketakutan akan Hipoglikemia. Ketakutan akan hipoglikemia ini seringkali
dikaitkan dengan gangguan kualitas hidup, gangguan kesejahteraan emosional
serta manajemen diri penderita diabetes yang kurang optimal. Semakin takut
seseorang akan terjadinya hipoglikemia, maka manajemen diri diabetesnya akan
semakin buruk. Penatalaksanaan diabetes melitus yang efektif perlu ditunjang
dengan adanya dukungan keluarga serta pemberian edukasi secara konsisten
kepada keluarga maupun pada pasien. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan penderita diabetes melitus adalah dengan
melakukan pemberdayaan keluarga. Family Caregiver Empowerment Model
(FCEM) adalah sebuah upaya interpersonal yang dilakukan perawat kepada family
caregiver untuk meningkatkan kemampuan family caregiver dalam melakukan
manajemen mandiri diabetes yang meliputi manajemen diet, manajemen aktivitas
fisik, manajemen obat, pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri, hingga
perawatan kaki.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Family Caregiver
Empowerment Model (FCEM) terhadap ketakutan akan hipoglikemia pada pasien
diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Banjarsengon Kabupaten
Jember. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi experimental dengan
desain penelitian randomized control group pretest and posttest design. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 85 orang yang terbagi menjadi 41 orang pada kelompok intervensi dan
44 orang pada kelompok kontrol. Pengukuran kualitas hidup menggunakan
kuesioner Fear of Hypoglycemia scale (FH-15). Pemberian FCEM diberikan
sebanyak 10 kali selama 10 minggu dengan rincian satu minggu satu kali
pertemuan dengan durasi waktu ± 120 menit setiap sesinya. Uji Wilcoxon Signed
rank test digunakan untuk mengetahui perbedaan ketakutan akan hipoglikemia
pasien DM tipe 2 sebelum dan sesudah pemberian FCEM pada kelompok
perlakuan dan mengetahui perbedaan ketakutan akan hipoglikemia pada
kelompok kontrol pretest dan posttest. Uji independent t-test digunakan untuk
mengetahui perbedaan ketakutan akan hipoglikemia pasien DM tipe 2 antara
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Hasil analisis data menggunakan uji wilcoxon signed rank test diperoleh
nilai p sebesar 0,000 (Z = -5,581) pada kelompok intervensi dan p sebesar 0,001 (t
= -3,297) pada kelompok kontrol. Nilai signifikansi pada kedua kelompok
tersebut p < 0,05 yang berarti ada perbedaan ketakutan akan hipoglikemia pasien
DM tipe 2 sebelum dan sesudah pemberian intervensi FCEM pada kelompok
intervensi dan ada perbedaan ketakutan akan hipoglikemia pretest dan posttest
pada kelompok kontrol. Hasil analisis data menggunakan uji independent t-test
diperoleh nilai p 0,000 < 0,05 dengan t -7,087 yang berarti ada perbedaan
ketakutan akan hipoglikemia antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,
dengan kata lain ada pengaruh pemberian intervensi Family Caregiver
Empowerment Model terhadap ketakutan akan hipoglikemia pasien DM tipe 2.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh FCEM terhadap ketakutan
akan hipoglikemia pasien diabetes melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas
Banjarsengon Kabupaten Jember. Berdasarkan penelitian ini Intervensi
pemberdayaan family caregiver dapat menurunkan ketakutan akan hipoglikemia
dengan meningkatkan kemampuan family caregiver dalam manajemen diri DM,
termasuk meningkatkan kemampuan mengatur pola makan, aktivitas fisik,
pengobatan, pemantauan kadar glukosa darah mandiri, dan perawatan kaki.
Sehingga dapat meningkatkan kemampuan manajemen diri DM pada pasien yang
diperlukan untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi yang
meliputi hipoglikemia dan ketakutan akan hipoglikemia.
Penelitian mengenai pemberian intervensi Family Caregiver
Empowerment Model (FCEM) dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam
penatalaksanaan keperawatan untuk mengatasi kejadian hipoglikemia dan
ketakutan akan hipoglikemia pada pasien DM tipe 2. Perawat dalam menjalankan
perannya sebagai edukator dan konselor tidak hanya memberikan edukasi dan
membantu pasien dalam mengambil keputusan, tetapi juga perlu untuk
memberikan edukasi serta memberdayakan family caregiver. Hal ini disebabkan
karena family caregiver memiliki peran yang penting dalam upaya membantu
pasien dalam melakukan perawatan mandiri terkait DM tipe 2. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah memberikan intervensi pemberdayaan keluarga.
Pemberdayaan keluarga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan keluarga
mengenai perawatan diabetes sehingga dapat mendukung pasien dalam
melakukan perawatan mandiri terkait diabetes, mengingatkan pasien untuk
mengontrol ketakutannya, serta membantu pasien mengenali tanda dan gejala
hipoglikemia. Sehingga pasien tidak lagi mengalami ketakutan akan hipoglikemia. | en_US | 
| dc.language.iso | other | en_US | 
| dc.publisher | Fakultas Keperawatan | en_US | 
| dc.subject | Family Caregiver Empowerment Model | en_US | 
| dc.subject | Diabetes Melitus | en_US | 
| dc.subject | Hipoglikemia | en_US | 
| dc.title | Pengaruh Intervensi Family Caregiver Empowerment Model (FCEM) terhadap Ketakutan akan Hipoglikemia pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarsengon Kabupaten Jember | en_US | 
| dc.type | Skripsi | en_US | 
| dc.identifier.prodi | Ilmu Keperawatan | en_US | 
| dc.identifier.pembimbing1 | Dr. Rondhianto, S.Kep., Ns., M.Kep | en_US | 
| dc.identifier.pembimbing2 | Ns. Kushariyadi, S.Kep., M.Kep | en_US | 
| dc.identifier.validator | Validasi_firli_1_Oktober_25 | en_US |