PENGARUH PENERAPAN TEAM TEACHING DENGAN SETTING KOOPERATIF TERHADAP HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DI SMP NEGERI 1 PUJER
Abstract
Penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan team teaching akan dapat membantu para siswa untuk mendengarkan pendapat-pendapat orang lain. Para siswa secara individu dapat membangun kepercayaan diri terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah matematika. Penerapan team teaching dengan setting kooperatif akan memudahkan guru dalam mengatur kondisi kelas dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam belajar karena pembagian
tugas untuk membimbing kelompok sudah diatur dan disusun secara bersama-sama. Dengan sistem pembelajaran ini, siswa yang mempunyai permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran tidak hanya dibantu oleh teman dalam kelompok tapi juga guruguru dalam tim. Selaian itu, Penerapan team teaching dengan setting kooperatif pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penerapan sistem pembelajaran tersebut dapat membuat siswa aktif dalam berdiskusi, bertanya dan mengemukakan pendapat, serta mengerjakan tugas.
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah apakah penerapan team teaching dengan setting kooperatif berpengaruh terhadap hasil dan aktivitas belajar siswa pokok bahasan kubus dan balok kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Pujer tahun ajaran 2008/2009. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh penerapan team teaching dengan setting kooperatif terhadap hasil dan aktivitas belajar matematika; hasil dan aktivitas belajar mana yang menunjukkan lebih baik antara siswa yang diajar oleh tim (team teaching) setting kooperatif dengan siswa
yang diajar oleh satu orang guru menggunakan pembelajaran kooperatif.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan pola Treatments By Levels Designs, yaitu obyek penelitian diberi perlakuan yang berbeda. Kelas
eksperimen diterapkan team teaching dengan setting kooperatif dan kelas kontrol diajar oleh satu orang guru menggunakan pembelajaran kooperatif. Pengambilan data
dilaksanakan mulai tanggal 30 Maret sampai dengan 14 April 2009, dengan responden penelitian kelas VIIIB, VIIIC, VIIID dan kelas VIIIE. Analisa data yang digunakan yaitu uji homogenitas, uji normalitas, uji t-test, dan analisa persentase keaktifan siswa.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan strategi team teaching dengan setting pembelajaran kooperatif menunjukkan hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang diajar oleh satu orang guru menggunakan pembelajaran kooperatif. Sedangkan dari hasil analisis persentase keaktifan siswa secara klasikal diperoleh pada kelas eksperimen sebesar 81,678%. dan yang dicapai kelas kontrol sebesar 78,066%. kedua hasil persentase tersebut apabila dikosultasikan dengan tabel 3.2 maka kelas eksperimen menunjukkan aktivitas belajar yang sangat aktif dan kelas kontrol menunjukkan aktivitas belajar yang aktif. Sehingga terdapat perbedaan aktivitas belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan team teaching
dengan setting pembelajaran kooperatif pada kelas eksperimen membuat siswa sangat aktif dalam belajar matematika. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan team
teaching dengan setting pembelajaran kooperatif berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa.