dc.description.abstract | Perubahan kurikulum sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia. Kurikulum yang terbaru saat ini yaitu kurikulum merdeka. Penerapan
kurikulum merdeka yaitu pembelajaran berpusat pada siswa dan profil pelajar
Pancasila sebagai landasan pengembangan keterampilan serta karakter siswa.
Penanaman nilai-nilai yang termuat dalam Pancasila sangat penting untuk
disampaikan kepada siswa, karena pengenalan dan penguatan tersebut merupakan
landasan penanaman karakter di sekolah.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV SDN Tegal Besar 02
Jember, diperoleh informasi bahwa pembelajaran Pendidikan Pancasila Unit 1
Pancasila sebagai nilai kehidupan menggunakan media yang terbatas. Media yang
digunakan yaitu pajangan dinding burung Garuda Pancasila. Penyampaian materi
tanpa media yang menarik membuat pembelajaran kurang efektif.
Hasil observasi pada siswa kelas IV SDN Tegal Besar 02 Jember, bahwa
siswa sudah menerapkan dimensi profil pelajar Pancasila, tetapi dalam
pelaksanaanya masih belum optimal. Pengetahuan mengenai nilai-nilai Pancasila
masih kurang dan tindakan siswa belum mencerminkan sikap yang sesuai dengan
nilai-nilai dalam sila Pancasila, seperti kurangnya kemampuan siswa untuk bekerja
sama dengan orang lain. Perilaku tersebut belum mencerminkan profil pelajar
Pancasila dimensi gotong royong.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah bagaimanakah proses pengembangan, kevalidan, keefektifan, dan
kepraktisan media ludo edukasi Pancasila (Dosila) berorientasi profil pelajar
Pancasila dimensi gotong royong siswa kelas IV SDN Tegal Besar 02 Jember?
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pengembangan dan mengetahui kevalidan, keefektifan,
dan kepraktisan pengembangan media ludo edukasi Pancasila (Dosila) berorientasi
profil pelajar Pancasila dimensi gotong royong siswa kelas IV SDN Tegal Besar 02
Jember.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan model
Borg and Gall dengan 10 tahapan, akan tetapi yang dilaksanakan hanya 8 tahapan
yaitu: (1) penelitian pendahuluan, (2) perencanaan pengembangan produk, (3)
pengembangan desain produk awal, (4) validasi desain produk, (5) revisi desain
produk awal, (6) uji coba penggunaan, (7) revisi desain produk, dan (8) uji coba
keefektifan produk. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
wawancara, observasi, validasi, kuesioner, tes, dan dokumentasi. Instrumen yang
digunakan dalam pengumpulan data yakni, pedoman wawancara, lembar observasi,
lembar validasi, lembar angket respons siswa, dan instrumen tes berupa post-test.
Hasil dari penelitian ini adalah media ludo edukasi Pancasila (Dosila)
berorientasi profil pelajar Pancasila dimensi gotong royong yang sudah divalidasi
oleh tiga validator menunjukkan skor 88% yang termasuk dalam kategori sangat
layak. Uji keefektifan dilakukan dengan memberikan post-test pada akhir
pertemuan menunjukkan skor 85,7% yang termasuk dalam kategori sangat efektif.
Uji kepraktisan diperoleh dari pemberian angket respons siswa dan observasi pada
pelaksanaan pembelajaran. Hasil perhitungan dari angket respons siswa
menunjukkan nilai 95,7% yang termasuk dalam kategori sangat praktis, sedangkan
hasil obsevasi menunjukkan bahwa siswa termasuk dalam kategori baik terkait
karakter gotong royong yakni pada elemen kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
Pemberian saran penting untuk dilakukan dalam suatu penelitian. Saran
yang dapat diajukan dalam penelitian ini, diperuntukkan kepada beberapa pihak.
Bagi siswa hendaknya menggunakan media Dosila untuk menguatkan capaian
pembelajaran Pendidikan Pancasila serta dapat menumbuhkan karakter gotong
royong. Bagi guru, hendaknya menggunakan produk media pembelajaran sebagai
rujukan dan alternatif dalam proses pembelajaran pendidikan Pancasila. Bagi
peneliti lain, hendaknya menggunakan media Dosila sebagai sumber rujukan dalam
mengembangkan media pembelajaran dengan materi yang berbeda. | en_US |